Joe Biden Didiagnosis Kanker Prostat, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Meski menjadi penyakit yang umum pada pria, kanker prostat sering kali tidak terdeteksi hingga memasuki stadium lanjut karena gejalanya samar atau bahkan tidak muncul sama sekali di awal.
Apa Itu kanker prostat?
Kanker prostat adalah jenis kanker yang berkembang di kelenjar prostat, yaitu kelenjar kecil berbentuk kacang yang merupakan bagian dari sistem reproduksi pria.
Penyebab kanker prostat
Hingga kini, penyebab pasti kanker prostat belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli menemukan beberapa faktor risiko yang berperan dalam meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan penyakit ini:
Pria yang memiliki anggota keluarga dekat (seperti ayah atau saudara laki-laki) yang pernah mengidap kanker prostat memiliki risiko lebih tinggi. Faktor genetik kemungkinan besar berperan.
Mutasi genetik tertentu, seperti BRCA1 dan BRCA2, dapat meningkatkan risiko kanker prostat, meskipun tidak sekuat hubungan mutasi ini dengan kanker payudara atau ovarium.
Pria keturunan Afrika-Amerika memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat dan biasanya memiliki bentuk yang lebih agresif dibandingkan pria dari ras lain.
Diet tinggi lemak jenuh, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik juga dikaitkan dengan peningkatan risiko, meskipun hubungan ini masih diteliti lebih lanjut.
Gejala kanker prostat
Pada tahap awal, kanker prostat sering tidak menimbulkan gejala. Inilah sebabnya mengapa penyakit ini kerap tidak terdeteksi hingga mencapai stadium lanjut.
- Kesulitan buang air kecil, termasuk aliran yang lemah atau terganggu.
- Sering buang air kecil, terutama pada malam hari (nokturia).
- Rasa nyeri atau terbakar saat buang air kecil.
- Darah dalam urin atau air mani.
- Nyeri saat ejakulasi.
- Nyeri tulang, terutama di pinggul, punggung, atau paha.
- Kelemahan pada tungkai atau kesulitan berjalan, yang bisa menandakan tekanan pada saraf tulang belakang.
- Penurunan berat badan tanpa sebab jelas.
Mengapa waspada itu penting?
Karena gejala kanker prostat mirip dengan kondisi lain seperti pembesaran prostat jinak (BPH) atau infeksi saluran kemih, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami keluhan tersebut.
Deteksi dini melalui pemeriksaan rutin, seperti tes PSA (Prostate-Specific Antigen) dan pemeriksaan colok dubur (DRE), dapat meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan secara signifikan.