Lanjut Gempur Kota-Kota di Israel, Jenderal Iran: Kami Masih Menahan Diri, Tapi Bisa Gunakan Senjata Lebih Besar

Iran melanjutkan gempuran rudalnya ke kota-kota Israel sebagai balasan atas serangan Israel sejak Jumat (13/6)
Hingga pagi hari ini, menurut akun X pemantau perang Timur Tengah, @TheCradleMedia, sedikitnya 100 rudal balistik Iran, beberapa di antaranya hipersonik, menghantam berbagai lokasi penting di Haifa, Tel Aviv, Bnei Brak, dan Gurun Negev.
"Beberapa hantaman kuat dan berhasil berhasil menembus sistem pertahanan udara AS-Israel, mencapai target mereka, dan menimbulkan ketakutan besar di kalangan pemukim. Serangan ini mengakibatkan korban tewas, hilang, dan luka-luka," tulis @TheCradleMedia
Menanggapi situasi perang Iran vs Israel terkini, mantan Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Mayor Jenderal Mohsen Rezaei, menyatakan bahwa perang melawan Israel saat ini sedang dijalankan dengan penuh kehati-hatian dan pengelolaan yang cermat.
“Saat ini, sebagian pihak merasa kita harus bertindak lebih agresif. Tapi yang penting adalah perang ini harus dikelola. Dan untungnya, perang ini memang sedang dikelola,” ujar Rezaei dalam wawancara dengan Radio dan Televisi Iran, Minggu, seperti dikutip presstv.ir.
Ia menambahkan bahwa Iran mengatur pertempuran ini secara cerdas.
"Pengelolaan ini harus membawa pada kemenangan tegas bagi bangsa Iran,” katanya.
Meski serangan Iran ke Israel dianggap banyak media telah masif, Rezaei menilai serangan tersebut masih belum apa-apa.
“Kami masih menahan diri dan belum mengerahkan semua kemampuan kami untuk menghindari kekacauan global. Namun, bisa saja kami sampai pada titik di mana senjata baru digunakan,” tegas Rezaei.
Ia juga mengungkapkan bahwa rudal berdaya ledak 1,5 ton telah digunakan dan Iran masih punya yang lebih besar.
Rezaei menegaskan, jika Amerika dan Eropa tak segera mundur dari konflik ini, Iran tidak akan tinggal diam. (dru)