Tertarik Jadi Fashion Desainer? Ini Skill Penting yang Harus Dimiliki

Stephanie Indrajaya, taste, Taste, fashion desainer, skill fashion desainer, stephanie indrajaya, Tertarik Jadi Fashion Desainer? Ini Skill Penting yang Harus Dimiliki

Dunia fashion memang terlihat glamor dari luar, tapi bagi Stephanie Indrajaya, fashion designer sekaligus founder brand lokal Nona Rona, menjadi desainer bukan hanya soal menggambar sketsa atau memilih kain. Ada proses panjang yang melibatkan rasa, strategi, dan konsistensi.

Dalam wawancara bersama Kompas.com, Kamis (10/7/2025), Stephanie membagikan tips penting untuk kamu yang ingin mulai menapaki dunia fashion, terutama di industri lokal yang terus berkembang.

1. Punya ‘taste’ adalah modal utama

“Pertama, harus punya taste sih. Taste of fashion itu penting banget,” ujar Stephanie lugas. 

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Stephanie Indrajaya, taste, Taste, fashion desainer, skill fashion desainer, stephanie indrajaya, Tertarik Jadi Fashion Desainer? Ini Skill Penting yang Harus Dimiliki

Baginya, kepekaan terhadap gaya adalah pondasi utama seorang desainer. Taste akan membentuk arah desain dan membantu menciptakan karya yang kuat secara visual.

Namun taste saja tidak cukup. “Kalian juga harus ngerti dan lihat pasar. Sekarang pasar lagi tren apa? Kita tetap harus peka terhadap keinginan konsumen,” lanjutnya.

2. Peka tren tapi tetap punya ‘soul’

Mengikuti tren bukan berarti kehilangan jati diri. Stephanie menekankan pentingnya menjaga karakter dan visi dari brand pribadi. “Jangan sampai soul dari brand-nya hilang. Itu penting banget,” tegasnya.

Ia menyarankan agar desainer muda benar-benar mengenali apa yang ingin mereka sampaikan lewat karya, apakah itu cerita budaya, identitas visual, atau nilai-nilai personal. Desain yang memiliki karakter akan lebih mudah dikenali dan bertahan lama di tengah perubahan tren.

Dalam karya-karyanya, Stephanie sendiri konsisten menonjolkan narasi lewat pattern dan warna. Ia percaya desain adalah bentuk bercerita, bukan sekadar dekoratif.

3. Bangun cara pikir desain yang strategis

“Jadi fashion desainer itu bukan cuma bisa gambar atau jahit,” ujarnya. 

Diperlukan kemampuan berpikir strategis, memahami industri, mengelola produksi, hingga membangun merek yang kuat.

Di Indonesia, pasar fashion sangat dinamis, mulai dari tren modest wear, streetwear, hingga fashion yang berbasis budaya lokal. Untuk bertahan, para desainer harus lincah menyesuaikan diri tanpa kehilangan ciri khas.

Dengan bekal rasa, strategi, dan integritas dalam karya, Stephanie percaya desainer muda Indonesia bisa menciptakan sesuatu yang autentik dan relevan, tidak hanya mengikuti tren, tapi ikut menciptakan arusnya sendiri.