Plester Luka Anak Tak Boleh Sembarangan, Ini 4 Hal yang Harus Diperhatikan

Penggunaan plester luka untuk anak, khususnya yang berusia di bawah 10 tahun, tak boleh sembarangan. Sebab, kulit anak lebih sensitif sehingga memerlukan perhatian lebih. 

"Untuk anak-anak yang masih kecil, terutama di bawah usia 10 tahun, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter sebelum menggunakan plester," ujar dr. Kevin Mak saat ditemui Kompas.com, Rabu (9/7/2025). 

Meskipun produk plester saat ini sudah lebih canggih, orangtua sebaiknya tetap mengecek label kemasan dan sertifikasi produk sebelum digunakan. 

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua sebelum memilih plester buat anak.

Hal yang harus diperhatikan saat memilih plester untuk anak

1. Cek usia yang disarankan

Tidak semua produk plester dirancang untuk kulit bayi atau balita.

Pilihlah plester yang secara eksplisit mencantumkan label aman untuk anak-anak. 

2. Cari produk khusus untuk kulit sensitif

Jangan asal menempel plester luka untuk anak. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan orangtua, termasuk soal kulit sensitif.

Bila buah hati memiliki kulit sensitif atau mengidap alergi tertentu, carilah produk plester yang sudah melalui uji dermatologi dan hypoallergenic, yang sudah didesain untuk meminimalisasi kemungkinan reaksi alergi.

3. Perhatikan fitur plester

Saat ini, tidak sedikit plester yang dilengkapi dengan beberapa kelebihan. 

Plester dengan hidrokoloid, misalnya, bisa membantu menjaga kelembapan luka agar sembuh lebih cepat.

Hidrokoloid memiliki manfaat untuk mempercepat masa penyembuhan luka dengan kondisi kulit yang nyaman. 

4. Konsultasikanlah jika ragu

Jangan asal menempel plester luka untuk anak. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan orangtua, termasuk soal kulit sensitif.

Bila luka pada anak terlihat dalam, bernanah, atau bahkan anak memiliki riwayat kulit sensitif, orangtua sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. 

Sebelum menggunakan plester untuk luka anak, khususnya bayi dan balita, perhatikanlah beberapa hal ini:

• Pilih plester khusus anak atau bayi yang dirancang dengan bahan lebih lembut dan hypoallergenic.

• Periksa juga kulit anak setelah pemakaian pertama. Jika muncul kemerahan, iritasi atau gatal, segera hentikan pemakaian.

• Gunakan plester hanya di luka kecil dan ringan, bukan luka dalam atau bernanah.

• Jangan gunakan plester terlalu lama tanpa diganti karena bisa menimbulkan kelembapan berlebih atau iritasi. 

Penggunaan plester pada anak bukan hal yang dilarang, tapi lebih dianjurkan pemakaian plester pada anak usia di atas enam tahun. Namun, hal tersebut kembali bergantung ke tingkat sensitivitas kulit buah hati.

"Kalau untuk usia, disarankan memakai plester oleh anak di atas enam tahun karena kembali lagi dengan sensitif kulitnya. Kalau balita itu kan kulitnya masih tipis banget dan rentan," ujar Marketing Manager Healthcare Beiersdorf Indonesia, Yosephine Carolline.