Menilik Kolam Budidaya Ikan Maskoki Quality Goldfish Farm Lahirkan Ikan Hias Cantik Mendunia

Peternak ikan hias maskoki memberikan pakan kolam budidaya Ikan Maskoki di Quality Goldfish Farm, Kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (14/7/2025).

Semua bermula dari satu kolam kecil di sudut halaman rumah. Di tahun-tahun awal, Renza Loharjo tak pernah membayangkan bahwa lima ekor ikan maskoki peliharaannya akan menjadi cikal bakal sebuah bisnis yang kini dikenal hingga mancanegara.

Ia merawat ikan-ikan itu bukan untuk dijual, melainkan karena kecintaannya pada keindahan dan keunikan gerak anggun maskoki di dalam air. Dari kolam kecil di rumah pria yang akrab disapa Ko Renza ini, berhasil Quality Goldfish Farm menjelma menjadi salah satu peternakan ikan maskoki yang melahirkan ikan maskoki yang cantik dan juga berprestasi.

Namun, ketekunan dan rasa ingin tahunya membuatnya terus belajar. Renza mulai memperhatikan teknik pemijahan, kualitas air, dan standar pakan terbaik. Dari lima ekor, menjadi puluhan. Dari kolam kecil, ia menambah kolam baru. Dan tak lama, halaman rumahnya pun berubah menjadi pusat pembibitan ikan maskoki kecil-kecilan.

Sejak 2019 hingga kini. Dengan nama Quality Goldfish Farm, Renza mulai menjual maskoki hasil budidayanya ke sesama pecinta ikan hias di dalam negeri. Ia dikenal tak hanya karena kualitas ikannya yang cantik, sehat dan indah, tapi juga karena ketulusannya membagikan ilmu budidaya kepada para pemula.

Namun siapa sangka, satu tahun kemudian, ia menjual maskoki hasil grooming-nya seharga jutaan rupiah. Ia mulai merasakan potensi bisnis dari hobi ini. Namun bisnis tak selalu mulus. Dari 220 ekor ikan impor, hanya 60 yang memenuhi standar show quality. Sisanya harus downgrade atau bahkan mati karena rentan terhadap perubahan cuaca dan kualitas air.

Dengan kerja keras dan konsistensi, Quality Goldfish Farm tumbuh pesat. Kini, farm miliknya dikenal luas sebagai importir maskoki nomor satu di Indonesia, mengusung slogan "Quality is our Priority". Renza menjalin kemitraan langsung dengan empat farm besar di Thailand, dengan akses ke ribuan kolam berstandar tinggi. Kualitas dan keindahan maskoki miliknya telah menembus pasar mancanegara — dari Asia Tenggara hingga Rusia dan Peru.

Namun di balik pencapaian gemilang itu, Renza tak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi pelaku UMKM di bidang perikanan hias. Ia berharap pemerintah dapat lebih hadir secara konkret, terutama dalam hal penyediaan lahan dan subsidi infrastruktur.

“Ikan yang kuat itu bukan cuma soal genetik, tapi soal adaptasi. Sama seperti kita — saya mulai dari nol, jatuh bangun, tapi tetap belajar dan bertahan. Karena kualitas dan ketekunan tidak pernah mengkhianati hasil.” ujar Renza. (MP/Didik Setiawan).