Top 11+ Perilaku Tidak Sopan Saat Liburan ke Luar Negeri, Bisa Coreng Nama Baik Bangsa
- 1. Menganggap semua orang bisa bahasa Inggris
- 2. Tidak melakukan riset sebelum Pergi
- 3. Bersuara terlalu keras
- 4. Mengabaikan budaya memberi tip
- 5. Lupa bahwa kita hanya tamu
- 6. Melanggar norma ekspresi wajah dan jarak personal
- 7. Berpakaian tidak pantas
- 8. Tidak menghormati tempat suci
- 9. Salah dalam menawar
- 10. Mengabaikan etika waktu
- 11. Salah dalam memberi salam

Ketika bepergian ke luar negeri, pengalaman baru yang menanti memang sangat menggoda.
Namun, di balik keseruan itu, penting untuk diingat bahwa kita bukan berada di rumah sendiri. Menghormati tuan rumah adalah kunci menjadi wisatawan yang bijak.
Perilaku yang tidak sopan di negeri orang bisa mencoreng nama baik bangsa. Misal kita sebagai WNI berlaku tidak sopan di suatu negara, masyarakat setempat bisa menganggap orang Indonesia suka bertingkah dan tidak sopan.
“Hindari pandangan dunia yang egois saat bepergian. Selalu jaga sopan santun karena etiket bisa berbeda-beda di tiap negara,” ujar travel blogger Rocky Trifari.
11 perilaku tidak sopan saat liburan ke luar negeri
Berikut beberapa perilaku umum yang dianggap tidak sopan oleh warga lokal di berbagai negara, lengkap dengan saran agar Anda tak ikut melanggarnya.
1. Menganggap semua orang bisa bahasa Inggris
Bahasa Inggris memang jadi bahasa internasional. Namun, tidak semua orang mengerti bahasa Inggris.
Jodi R.R. Smith, pakar etiket dari Mannersmith Etiquette Consulting, menekankan pentingnya mempelajari beberapa frasa dasar bahasa lokal seperti "terima kasih" dan "tolong".
Gunakan aplikasi seperti Google Translate untuk membantu berkomunikasi. Selain berguna secara praktis, upaya ini juga akan menunjukkan rasa hormat Anda terhadap budaya setempat.
2. Tidak melakukan riset sebelum Pergi
Mengetahui norma etiket sebelum mengunjungi suatu negara sangat penting. Anda bisa menghindari kesalahpahaman yang canggung hanya dengan membaca sedikit informasi daring.
Ilustrasi geisha, orang Jepang. Studi analisis genetik dari DNA kuno ungkap nenek moyang orang Jepang modern.
“Memahami etiket budaya adalah bagian menyenangkan dari perjalanan,” kata Nick Leighton, pakar etiket dan pembawa acara podcast Were You Raised by Wolves?.
Contoh kecil adalah ucapkan bonjour saat memasuki toko di Prancis, dan berikan kartu nama dengan dua tangan di Jepang.
3. Bersuara terlalu keras
Jangan terlalu berisik saat berada di tempat umum. Hindari berbicara dengan suara keras di restoran atau transportasi umum. Jika menerima telepon, sebaiknya keluar ruangan terlebih dahulu.
Mengontrol volume suara juga berlaku dalam konteks sosial lainnya, hindari mengetuk pintu keras, membanting pintu mobil, atau tertawa terbahak-bahak di tempat sunyi.
4. Mengabaikan budaya memberi tip
Di beberapa negara, memberi tip dianggap wajar. Namun di tempat lain, justru bisa dianggap menyinggung. Cari tahu dulu kebiasaan setempat.
Ilustrasi uang tip.
Misalnya, di Amerika Serikat, tip adalah hal wajib. Tapi di Jepang atau Korea Selatan, memberi tip justru bisa dianggap tidak sopan.
5. Lupa bahwa kita hanya tamu
Menganggap bahwa budaya lokal harus menyesuaikan dengan kebiasaan kita adalah bentuk arogansi.
Rencana liburan ke luar negeri (Shutterstock)
“Jangan berharap seluruh negara akan mengikuti gaya Anda,” kata Claire Summers, travel blogger dari Claire’s Itchy Feet.
Berpikirlah bahwa Anda sedang bertamu di rumah orang lain. Bersikaplah sopan, sabar, dan terbuka terhadap cara hidup yang berbeda.
6. Melanggar norma ekspresi wajah dan jarak personal
Norma tentang tatapan mata, senyuman, dan jarak fisik bisa berbeda-beda. Di beberapa negara, menatap mata terlalu lama dianggap agresif, sementara di negara lain justru tanda keterbukaan.
Begitu pula dengan jarak saat berbicara. Negara beriklim dingin cenderung menjaga jarak lebih jauh daripada negara tropis.
7. Berpakaian tidak pantas
Pakaian yang Anda kenakan bisa menunjukkan apakah Anda menghormati budaya setempat atau tidak.
Liburan ke luar negeri jadi mudah dengan Debit BRI Multicurrency.
Jika ingin mengunjungi tempat ibadah, pastikan berpakaian sopan. Tutup bahu dan lutut, hindari pakaian ketat atau terbuka.
Di beberapa negara, bahkan makan malam di restoran bisa menuntut busana formal. Jadi, selain pakaian kasual, bawalah satu set pakaian yang rapi dan pantas.
8. Tidak menghormati tempat suci
Saat mengunjungi tempat ibadah atau situs suci, jangan hanya fokus mengambil foto. Ingat bahwa Anda berada di tempat yang sakral bagi penduduk setempat.
Hindari mengganggu prosesi keagamaan di sana, bersikaplah tenang, dan patuhi aturan yang berlaku.
9. Salah dalam menawar
Menawar harga di pasar bisa menjadi bagian menyenangkan dari budaya lokal. Namun, jika dilakukan secara agresif atau di tempat yang tidak tepat, justru bisa dianggap tidak sopan. Pastikan Anda tahu kapan dan bagaimana menawar dengan benar.
10. Mengabaikan etika waktu
Beberapa budaya sangat menghargai ketepatan waktu, sementara yang lain lebih fleksibel. Misalnya, di Jepang atau Jerman, keterlambatan dianggap tidak sopan.
Sementara di negara-negara lain, jadwal bisa lebih longgar. Pahami budaya waktu di tempat tujuan agar tidak menyinggung tuan rumah.
11. Salah dalam memberi salam
Cara menyapa orang pun bisa berbeda-beda. Di beberapa negara, pelukan atau cium pipi adalah hal biasa, sementara di tempat lain cukup dengan anggukan atau jabat tangan ringan. Jika ragu, amati cara orang lokal menyapa satu sama lain dan ikuti.