Penduduk Blue Zones Dikenal Berumur Panjang dan Sehat, Ini Rahasianya

Pernah dengar soal wilayah Blue Zones? Istilah ini merujuk pada wilayah-wilayah tertentu di dunia yang penduduknya dikenal berumur panjang dan jarang terkena penyakit kronis.
Bukan karena gen yang berbeda, rahasia mereka justru terletak pada pola makan dan gaya hidup sehari-hari yang sederhana tapi konsisten.
Konsep Blue Zones pertama kali dipopulerkan oleh penulis dan peneliti Dan Buettner.
Dalam bukunya The Blue Zones, ia mengidentifikasi lima lokasi utama, yaitu Ikaria (Yunani), Ogliastra di Sardinia (Italia), Okinawa (Jepang), Semenanjung Nicoya (Kosta Rika), dan komunitas Advent di Loma Linda (California, AS).
Lalu, apa yang membuat penduduk di Blue Zones bisa berumur panjang dan lebih sehat?
Berikut beberapa rahasianya, seperti dilansir dari Healthline.
Blue zones dikenal sebagai wilayah dengan tingkat risiko kematian lebih rendah. Apa rahasianya?
Rahasia panjang umur orang-orang di Blue Zones
1. Pola makan dominan nabati
hari orang-orang di Blue Zones didominasi oleh tumbuh-tumbuhan seperti sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh.
Mereka umumnya bukan vegetarian ketat, namun konsumsi daging merah sangat terbatas, rata-rata hanya lima kali dalam sebulan.
Sebaliknya, makanan kaya serat seperti kacang-kacangan dan whole grains justru jadi andalan.
Hal ini sejalan dengan berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa diet nabati dapat menurunkan risiko penyakit jantung, kanker, hingga kematian dini.
2. Aturan 80% kenyang
Penduduk Okinawa punya filosofi makan yang disebut hara hachi bu, artinya mereka berhenti makan saat merasa 80% kenyang.
Cara ini membantu mencegah makan berlebihan dan menjaga berat badan tetap stabil.
Mereka juga cenderung makan perlahan dan membatasi makan malam sebagai porsi terkecil dalam sehari.
Selain itu, beberapa penelitian menyebut bahwa makan lambat dapat meningkatkan rasa kenyang dan membantu mengontrol nafsu makan.
3. Aktivitas fisik alami
Orang-orang di Blue Zones tidak memiliki rutinitas olahraga di gym, tapi tetap aktif lewat aktivitas harian seperti berkebun, berjalan kaki, atau memasak.
Mereka juga tidak suka duduk terlalu lama dan lebih banyak bergerak, sehingga tanpa terasa sebenarnya mereka sedang berolahraga.
4. Konsumsi anggur merah secukupnya
Beberapa kawasan seperti Ikaria dan Sardinia dikenal rutin mengonsumsi anggur merah dalam jumlah kecil setiap hari.
Anggur merah mengandung antioksidan yang diyakini dapat melindungi tubuh dari penuaan dan kerusakan sel.
Namun, manfaat ini hanya berlaku dalam batas moderat, satu hingga dua gelas per hari.
Konsumsi alkohol berlebihan justru meningkatkan risiko berbagai penyakit.
5. Tidur cukup dan tidur siang
Waktu istirahat yang cukup juga menjadi ciri khas di Blue Zones.
Mereka tidur mengikuti ritme alami tubuh, bukan jadwal ketat. Di beberapa tempat, tidur siang (siesta) juga masih jadi kebiasaan.
Menurut beberapa penelitian, tidur siang singkat selama 20–30 menit dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Sementara tidur terlalu sedikit atau berlebihan justru berdampak buruk bagi kesehatan.
6. Hubungan sosial
Selain kebiasaan fisik, aspek emosional dan sosial juga memainkan peran penting.
Penduduk Blue Zones umumnya hidup dalam komunitas yang saling mendukung, memiliki ikatan keluarga yang kuat, serta menjalani hidup dengan tujuan (dikenal sebagai ikigai di Jepang atau plan de vida di Kosta Rika).
Penelitian menyebutkan bahwa merasa punya tujuan hidup dapat menurunkan risiko kematian, depresi, dan penyakit kronis.