Hubungan Tak Bermasalah, Kenapa Tergoda Perselingkuhan?

Hubungan yang harmonis atau baik-baik saja tertanya tak menjamin seseorang bisa tahan terhadap godaaan perselingkuhan. Frekuensi pertemuan yang intens dan juga kedekatan emosional juga bisa membuat celah tumbuhnya hubungan asmara.
Psikolog klinis Yustinus Joko Dwi Nugroho, M.Psi. mengatakan, hubungan yang tidak bermasalah dengan pasangan yang sah tidak menjamin seseorang bebas dari perselingkuhan.
faktor yang menyebabkan terjadinya perselingkuhan bisa internal atau eksternal. Internal, misalnya dia orangnya suka tantangan,” ujar dia saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (18/7/2025).
Kasus CEO Astronomer Andy Byron dan Kristin Cabot yang sedang viral mungkin karena status dan jabatan mereka, tetapi cerita semacam ini, cinta terlarang di tempat kerja—masih sangat sering terjadi. Menurut Joko setidaknya ada beberapa yang bisa jadi penyebabnya:
Fakto internal terjadinya selingkuh
1. Suka tantangan
Beberapa orang menyukai tantangan, termasuk menantang dirinya sendiri untuk memiliki lebih dari satu pasangan alias berselingkuh.
Menurut Joko, orang-orang seperti itu merasa tidak puas hanya menjalin hubungan romantis dengan satu orang saja dan memang suka mencari pengalaman baru.
“Dia ingin menunjukkan sesuatu kepada orang lain, misalnya kalau untuk cowok, biar dianggap ‘cowok banget’ kalau punya pasangan lebih dari satu dan dia tertantang,” tutur dia.
2. Kelainan hiperseks
Kelainan seks seperti hiperseksual juga bisa berpotensi membuat laki-laki maupun perempuan selingkuh dengan rekan kerja.
Kondisi ini membuat mereka selalu merasa kurang puas dengan kegiatan seksual yang dilakukan dengan pasangan sahnya, meskipun berbagai cara sudah dilakukan.
Faktor eksternal terjadinya selingkuh
1. Komunikasi yang bermasalah
Komunikasi yang bermasalah juga bisa menyebabkan seseorang mencari dukungan emosional ke orang lain. Lama-lama kedekatan ini melampaui batas hubungan profesional.
Di lain pihak, walau hubungan sedang baik-baik saja tetapi terjadi kebuntuan komunikasi karena tidak bisa menyampaikan pesan dengan baik, juga bisa menimbulkan ketidakpuasan.
“Bisa jadi ada masalah dalam komunikasi, dalam hubungan interpersonal dengan pasangannya, tetapi tidak berusaha untuk diselesaikan. Mungkin dipendam,” tutur Joko yang berpraktik di RS DR Oen Solo Baru ini.
2. Curhat di medsos
Karena berbagai faktor, beberapa orang tidak terlalu terbuka dengan pasangannya tentang perasaannya meskipun mereka sudah menikah.
Mereka lebih memilih untuk curhat di media sosial (medsos) dengan alasan ingin mendapat perspektif baru tentang permasalahannya. Kebiasaan ini bisa memancing orang untuk mendekat dan menjadi "teman curhat".
“Perselingkuhan itu dimulai karena sebuah kenyamanan, bukan lebih pada hal-hal yang sifatnya fisik. Kalau mereka kebetulan dapat yang fisik, atau harta yang lebih, menurut saya hanya bonus saja,” ungkap Joko.
Saat sudah merasa nyaman dan makin dekat secara emosional, ada kemungkinan muncul keinginan untuk membawa hubungan lebih jauh.
“Ketika kita sudah memikirkan dan ingin memiliki seseorang, walaupun masih di angan, itu sebenarnya sudah masuk (ranah perselingkuhan),” kata Joko.