Kapolda Sulut Sebut KM Barcelona Tidak Tenggelam, tapi Masih Terbakar

— Kapal Motor (KM) Barcelona 5 dilaporkan terbakar di perairan antara Pulau Talise dan Pulau Gangga, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, pada Minggu (20/7/2025) sekitar pukul 12.00 WITA.
Tragedi ini menyebabkan tiga penumpang meninggal dunia dan ratusan lainnya harus dievakuasi oleh tim gabungan.
Kepolisian Daerah Sulawesi Utara (Polda Sulut) kini tengah menyelidiki penyebab kebakaran kapal penumpang rute Talaud–Manado tersebut.
"Kami sedang selidiki penyebabnya apa," ujar Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Langie saat mendampingi proses evakuasi bersama tim Direktorat Polairud Polda Sulut.
Menurut Kapolda, KM Barcelona 5 tidak tenggelam, namun masih dalam kondisi terbakar di permukaan laut saat proses penyelamatan berlangsung.
"Yang paling penting adalah keselamatan penumpang. Data sementara korban meninggal ada tiga orang," tambahnya.
Polda Sulut mengerahkan tiga kapal, delapan unit ambulans, dan 16 tenaga medis ke lokasi kejadian. Satuan Brimob Polda Sulut juga turut membantu proses evakuasi penumpang kapal yang terbakar.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiagakan fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit dan ambulans di beberapa titik evakuasi.
"Masyarakat Sulawesi Utara berdukacita atas peristiwa ini. Kita siagakan posko di Pulau Gangga, Likupang, dan Manado," ucap Yulius saat meninjau lokasi evakuasi.
Kronologi Kebakaran KM Barcelona V
KM Barcelona 5 diketahui berangkat dari Pelabuhan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, menuju Manado pada Minggu (20/7/2025) dini hari. Kapal sempat singgah di Pelabuhan Lirung untuk menaikkan penumpang tambahan, sebelum melanjutkan pelayaran sekitar pukul 02.00 WITA.
Insiden kebakaran terjadi sekitar pukul 12.00 WITA di perairan sekitar Pulau Talise. Berdasarkan keterangan awal, asap diduga berasal dari salah satu kamar penumpang.
"Terinformasi asap keluar dari kamar nomor 33, tapi kita akan cek kebenarannya lebih lanjut," kata Gubernur Yulius.
Sejumlah penumpang diketahui tengah makan siang saat api mulai membesar. Mereka pun bergegas mengenakan life jacket dan melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.
Seorang warga Pulau Gangga bernama Jenly turut menceritakan momen ketika kapal terbakar. Saat itu, ia sedang berada di tepi pantai dan melihat asap mengepul dari kapal.
"Awalnya kami kira asap dari mesin. Tapi sekitar lima sampai sepuluh menit kemudian asap makin tebal. Warga yang punya perahu langsung menuju ke laut untuk bantu korban," kata Jenly.
Ia mengaku berhasil mengevakuasi 12 penumpang. Saat ditemukan, sebagian besar korban menggunakan pelampung, namun ada juga yang tidak sempat mengenakannya.
Jumlah Penumpang dan Korban
Hingga kini, jumlah penumpang KM Barcelona 5 masih simpang siur. Awalnya disebut ada sekitar 280 penumpang, namun berdasarkan data dari posko evakuasi, jumlahnya diperkirakan lebih dari 400 orang.
Berikut rincian jumlah penumpang yang berhasil dievakuasi:
- Pelabuhan Serei: 293 penumpang
- Pelabuhan Munte: 87 penumpang
- Pelabuhan Manado: sekitar 150 penumpang
Evakuasi dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Bakamla RI, Basarnas, TNI AD (Kodim Bitung dan Koramil Likupang), Polsek Likupang, Brimob Polda Sulut, serta warga Pulau Talise dan Pulau Gangga yang menjadi relawan.
Tiga korban meninggal dunia telah teridentifikasi sebagai berikut:
1. Asna Lapae (50), perempuan
2. Zakaria Tindiuling, laki-laki
3. Juliana Humulung (40), perempuan
Ketiganya merupakan pasien rujukan yang hendak dibawa ke Kota Manado untuk menjalani pengobatan. Salah satu korban diketahui sedang hamil.
Hingga berita ini diturunkan, KM Barcelona 5 masih berada di tengah laut dalam kondisi terbakar. Pihak berwenang belum dapat memastikan apakah masih ada korban yang tenggelam atau hilang.
Kapolda Sulut menyatakan bahwa proses investigasi akan dilanjutkan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran kapal.
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Polda Sulut Selidiki Penyebab Kebakaran KM Barcelona 5 yang Tewaskan 3 Penumpang