Aksi Heroik Ayah Selamatkan Bayi Leonardo dari Kebakaran KM Barcelona 5: Saya Angkat Tangan Saya Tinggi

Dua bulan lalu, Yongki Papalapu dan Gisele Awuy menamai putra pertama mereka "Leonardo", yang berarti pemberani.

Nama itu kini seolah menjadi pertanda atas nasib luar biasa sang bayi. Minggu, 20 Juli 2025, kapal motor (KM) Barcelona 5 yang mereka tumpangi terbakar di perairan Talise, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Bayi Leonardo, yang baru berusia dua bulan, selamat dari kobaran api kebakaran kapal dan ombak laut bersama orang tuanya.

Kisah penyelamatan bayi mungil ini menjadi viral dan banyak dianggap sebagai suatu mukjizat.

Menurut Yongki, mereka berempat masing-masing dirinya, sang istri Gisele, Leonardo, dan orang tua Gisele berada di dek atas saat kebakaran terjadi.

Hanya tersedia dua pelampung, yang akhirnya diberikan kepada istri dan mertuanya. Yongki dan Leonardo tak memiliki pelampung saat api mulai melalap bagian kapal.

"Istri dan mertua saya langsung melompat. Saya turun ke dek paling bawah bersama Leonardo," kisahnya di RS Sentra Medika Minut pada Senin, 21 Juli 2025.

Karena tangga sudah dikepung api, Yongki memilih jalan ekstrem dengan keluar lewat jendela kapal.

"Saya bergelantungan, lalu melompat dari dek setinggi enam meter sambil mengangkat Leonardo tinggi-tinggi agar tidak kemasukan air," tambahnya.

Setelah mencebur, ia berenang dengan satu tangan sambil terus memeluk anaknya. Beruntung, ia menemukan potongan sterofoam yang diyakini berasal dari wadah ikan.

"Saya taruh Leonardo di situ agar tetap mengapung," kata Yongki.

Tak lama, Gisele dan ibunya berhasil bergabung setelah berenang memutar. Selama satu setengah jam mereka terapung-apung di lautan. Tekad Yongki hanya menyelamatkan keluarga.

“Doa saya cuma satu, kami semua harus selamat,” ujarnya.

Doa itu dijawab. Sebuah perahu nelayan datang menyelamatkan mereka.

“Kalau kebakaran itu terjadi malam hari, mungkin kami sudah mati. Airnya dingin sekali,” ujar Yongki.

Kapal Barcelona saat terbakar di perairan Talise, Likupang, Minut, Minggu (20/7/2025).

Bagaimana Kondisi Terbaru Bayi Leonardo?

Leonardo kini dirawat di RS Sentra Medika Minut dan dijadwalkan menjalani pemeriksaan thorax. Menurut sang ibu, sejauh ini kondisi anaknya cukup stabil.

“Ia sempat tercebur ke laut, tapi sejauh ini tidak terlihat luka serius,” ujar Gisele.

Namun, karena semua barang mereka hilang dalam kebakaran, Leonardo kekurangan perlengkapan bayi.

"Baju yang ia pakai sekarang dipinjamkan kerabat. Ia butuh pakaian, pampers, dan susu," ucap Gisele.

Pasangan ini sejatinya datang dari Talaud ke Manado untuk keperluan pengobatan Leonardo.

“Waktu lahir dia sudah punya gigi. Kami ke Manado untuk cek kesehatan, sudah ada jadwalnya. Tapi akhirnya dia malah harus dirawat karena kejadian ini,” tuturnya.

Berapa Banyak Korban dan Bagaimana Penanganannya?

Kapal terbakar saat tengah melaju dari Talaud menuju Manado. Insiden KM Barcelona 5 terjadi sekitar pukul 12.00 WITA. Api diduga berasal dari salah satu kamar penumpang. Saat itu, banyak penumpang sedang makan siang.

Jumlah penumpang masih simpang siur. Awalnya disebut 280 orang, tapi evakuasi menunjukkan lebih dari 400.

Di Pelabuhan Serei, Bakamla mencatat 293 orang selamat. Di Munte, 87 orang, dan sekitar 150 penumpang dievakuasi langsung ke Pelabuhan Manado.

Evakuasi dilakukan oleh tim gabungan dari Bakamla, Basarnas, TNI, Polri, Brimob, serta warga Pulau Talise dan Gangga yang turut membantu. Gubernur Sulut, Yulius Selvanus Komaling, menyatakan duka dan memastikan layanan kesehatan tersedia di posko-posko.

Tiga korban dilaporkan meninggal:

• Asna Lapae (50)
• Zakaria Tindiuling
• Juliana Humulung (40).

Ketiganya adalah pasien rujukan yang hendak berobat ke Manado.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Kisah Penyelamatan Dramatis Leonardo, Bayi Dua Bulan Dalam Kebakaran KM Barcelona di Sulut.