KM Barcelona 5 Terbakar, Bayi 2 Bulan Selamat setelah Terapung di Laut 1,5 Jam

Barcelona, Talaud, Manado, KM Barcelona, Minahasa Utara, manado, Talaud Sulawesi Utara, Km 166, km barcelona, kebakaran KM Barcelona, KM Barcelona terbakar di perairan pulau talise, KM Barcelona 5, KM Barcelona 5 terbakar, KM Barcelona 5 Terbakar, Bayi 2 Bulan Selamat setelah Terapung di Laut 1,5 Jam

Tragedi kebakaran KM Barcelona 5 yang melayani rute Talaud - Manado menjadi duka mendalam bagi masyarakat Sulawesi Utara.

Namun di tengah kepanikan dan kobaran api yang melahap kapal di perairan Pulau Talise, terselip kisah menyentuh tentang Leonardo Xaxier Papalapu, bayi berusia dua bulan yang berhasil selamat setelah terapung 1,5 jam di laut.

Kebakaran terjadi pada Minggu (20/7/2025) sekitar pukul 12.00 WITA saat sejumlah penumpang sedang menikmati makan siang. Api diduga berasal dari salah satu kamar penumpang.

KM Barcelona 5 berangkat dari Pelabuhan Melonguane, Talaud, pada Minggu dini hari, dan sempat singgah di Pelabuhan Lirung untuk memuat penumpang tambahan. Kapal kemudian melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Manado sekitar pukul 02.00 WITA.

Saat insiden terjadi, kapal berada di antara Pulau Talise dan Pulau Gangga, Kabupaten Minahasa Utara, sekitar 60 kilometer dari Pelabuhan Manado.

Panik dan Terjun ke Laut

Keluarga kecil Yongki Papalapu, Gisele Awuy, dan bayi mereka Leonardo berada di atas dek saat api menyebar.

Hanya ada dua pelampung keselamatan, yang diberikan kepada sang istri dan ibu mertua. Yongki pun mengambil keputusan berani: menggendong Leonardo dan melompat dari dek kapal setinggi enam meter.

"Saya bergelantungan, karena mau lewat tangga sudah banyak api," katanya.

“Saya peluk Leonardo, lalu saat tercebur, saya angkat tangan saya tinggi-tinggi supaya dia nggak kena air laut,” ujar Yongki mengenang momen dramatis itu.

Ia kemudian berenang dengan satu tangan yang memegang Leonardo diangkat ke atas. Lalu Yongki menemukan styrofoam mengapung dan meletakkan Leonardo di atasnya.

"Saya jatuh di sebelah, sedang istri dan ibu di sisi lain," kata dia.

Satu setengah jam mereka terapung di laut. Yongki bertekad menyelamatkan keluarganya.

"Tekad saya kami semua harus selamat," kata dia.

Tak lama kemudian, Gisele dan sang ibu bergabung. Mereka bertiga terombang-ambing di laut selama 1,5 jam sebelum akhirnya diselamatkan oleh perahu nelayan.

Kini, Leonardo tengah dirawat di RS Sentra Medika, Minahasa Utara. Ia tampak tertidur lelap dalam pelukan ibunya. Gisele mengungkapkan bahwa kondisi Leonardo stabil, tetapi mereka sangat membutuhkan bantuan.

“Leonardo kekurangan pakaian, susu, dan pempers. Baju yang dia pakai sekarang pun dari kerabat,” ujarnya saat ditemui, Senin (21/7/2025).

Ironisnya, keluarga ini datang ke Manado bukan untuk berlibur, melainkan membawa Leonardo berobat.

“Dia lahir sudah ada gigi. Mau diperiksa dokter, tapi sekarang malah dirawat karena kapal terbakar,” kata Gisele.

Nama Leonardo diberikan bukan sembarangan. Sang ayah memilihnya karena berarti pemberani.

“Saya ingin dia tumbuh jadi orang tangguh,” kata Yongki.

Jumlah Penumpang dan Evakuasi

Jumlah pasti penumpang KM Barcelona 5 masih simpang siur. Awalnya dilaporkan sekitar 280 orang, namun dari proses evakuasi, diperkirakan jumlah sebenarnya mencapai lebih dari 400 orang.

Evakuasi dilakukan di tiga pelabuhan:

  • Pelabuhan Serei: 293 penumpang dievakuasi (data Bakamla RI)
  • Pelabuhan Munte: 87 penumpang selamat
  • Pelabuhan Manado: Sekitar 150 penumpang dievakuasi langsung oleh KM Barcelona 5

Proses penyelamatan dilakukan oleh tim gabungan dari Bakamla, Basarnas, Kodim Bitung, Koramil Likupang, Polsek Likupang, Brimob Polda Sulut, serta warga dari Pulau Talise dan Pulau Gangga yang menjadi relawan.

Hingga berita ini ditulis, terdapat tiga korban jiwa akibat insiden ini:

1. Asna Lapae (50) – perempuan

2. Zakaria Tindiuling – laki-laki

3. Juliana Humulung (40) – perempuan, salah satu korban diketahui sedang hamil

Ketiganya merupakan pasien rujukan yang hendak berobat ke Kota Manado.

Beruntung, sebagian besar penumpang lainnya selamat karena masih sempat mengenakan life jacket dan melompat ke laut. Evakuasi dilakukan dengan cepat oleh petugas dan warga.

Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling (YSK) menyampaikan duka mendalam atas insiden ini. Pemerintah Provinsi pun telah menyiagakan fasilitas medis dan ambulans di setiap posko evakuasi.

“Masyarakat Sulawesi Utara berdukacita atas peristiwa ini,” kata YSK saat meninjau langsung posko evakuasi.

Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Kisah Penyelamatan Dramatis Leonardo, Bayi Dua Bulan Dalam Kebakaran KM Barcelona di Sulut