Pengaruh Cuaca pada Kulit yang Kering dan Berminyak

Berada di negara tropis dengan paparan sinar matahari sepanjang tahun dan juga curah hujan tinggi membuat tingkat kelembaban di Indonesia sangat tinggi. Hal tersebut ternyata juga berpengaruh pada kondisi kulit.
Menurut dokter spesialis kulit dr.Frieda Sp.DVE, kulit merupakan garda terdepan tubuh yang sangat rentan terhadap kondisi lingkungan dan gaya hidup.
"Cuaca yang cenderung panas membuat kulit orang Indonesia cenderung berminyak. Hal ini tentu bisa menyebabkan masalah seperti berjerawat atau pori-pori besar karena produksi keringatnya meningkat," kata dr.Frieda dalam acara talkshow yang digelar oleh Halodoc dan L'Oreal Dermatology di Jakarta (6/8/2025).
Sementara itu, orang yang tipe kulitnya kering bukan berarti bisa luput dari masalah.
"Kalau pada tipe kulit yang kering di musim panas juga akan memburuk karena kondisinya cenderung turun. Efeknya timbul masalah seperti kulit kering dan gampang gatal," tutur dr.Frieda.
Apabila gaya hidup dan perawatan kulit tidak dilakukan dengan tepat, lapisan pelindung atau skin barrier alami dapat mengalami kerusakan.
Menurut dr.Frieda hal ini dapat dikenali dengan munculnya gejala seperti kulit mudah memerah, iritasi, ruam, alergi kambuh, dan timbulnya breakout.
Oleh karena itu, memilih perawatan kulit yang tepat merupakan hal yang krusial dalam menghadapi risiko dampak perubahan cuaca ekstrem yang kerap terjadi belakangan ini.
Ditambahkan oleh Medical Director L'Oréal Dermatology Beauty, Hansen Gandhi, terkait dengan cuaca, ia mengingatkan pentingnya mewaspadai paparan sinar matahari dan juga polusi.
“Terdapat dua tantangan utama cuaca ekstrem; paparan sinar matahari yang tidak menentu, serta tingkat polusi yang tinggi. Keduanya dapat memberikan dampak jangka pendek hingga panjang pada kulit," ujarnya.
Sayangnya, menurut survei yang dilakukan L'Oreal, kepedulian masyarakat Indonesia terhadap paparan sinar ultraviolet masih rendah.
"Kurang dari 30 persen masyarakat yang memakai sunscreen lebih dari satu kali dalam sehari," kata Hansen.
Untuk melindungi kulit dari bahaya sinar matahari, pemakaian sunscreen yang memiliki perlindungan ultraviolet B dan A dengan perlindungan hingga ultra long UVA, sangat diperlukan.
Bahkan, menurut dr.Frieda, anak-anak juga perlu menggunakannya, tentu saja dengan produk yang memang diformulasikan untuk anak.
"Anak-anak juga banyak beraktivitas di luar rumah, sehingga perlu juga memakai sunscreen," katanya.
Konsultasi masalah kulit
Masalah kulit ternyata menjadi salah satu konsultasi kesehatan online terbanyak kedua di Halodoc.
"Trennya naik terus, kalau kita lihat di tahun 2025 ini ada peningkatan 10 persen untuk konsultasi kulit," kata VP Consultation & Diagnostics Halodoc, Ignasius Halim, di acara yang sama.
Ia menyebutkan, masalah jerawat, dermatitis, dan pigmentasi, menjadi keluhan terbanyak yang disampaikan pengguna Halodoc.
Selain itu, pembelian suplemen kulit dan skincare di Halodoc juga mengalami peningkatan dibanding periode sebelumnya.
Menurut Ignasius, hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat makin menyadari pentingnya perawatan kulit mereka.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!