Pemerintah Ingin Pengemudi Kendaraan Tingkatkan Kompetensinya
Rano Karno, Wakil Gubernur ingin para pengemudi angkutan umum dan barang memiliki kompetensi yang tinggi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas khususnya di DKI Jakarta.
Walau kecelakaan lalu lintas tidak hanya disebabkan oleh pengemudi, tetapi harus diakui peran mereka dalam keselamatan berkendara sangatlah penting.
"Ini untuk membantu menjaga keselamatan pengguna jalan serta mendukung terwujudnya ketertiban dan keamanan lalu lintas di Jakarta," ungkapnya dilansir Antara (11/08).
Ia pun mengingatkan bahwa pengemudi kendaraan memiliki peran dalam mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas. Semakin terampil mereka dalam mengendalikan mobil maka diharapkan makin aman juga dalam berkendara.

"Pengemudi angkutan umum maupun angkutan barang perlu memiliki keterampilan mengemudi serta sikap yang baik untuk mengurangi tingkat fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas," ujarnya.
Rano mengungkap bahwa masalah di sektor transportasi disebabkan oleh berbagai faktor termasuk manusia. Human error pun kerap menjadi penyebab terbesar terjadinya pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.
Oleh sebab itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun mendorong agar kompetensi pengemudi bisa meningkat. Caranya adalah dengan menggelar kegiatan Pemilihan Abdi Yasa Teladan Tingkat Provinsi DKI Jakarta.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memilih pengemudi paling berkompeten. Nantinya pemenang akan mewakili Provinsi DKI Jakarta pada ajang tingkat nasional yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia pada September 2025.
"Ini juga menjadi bentuk penghargaan kepada para pengemudi yang telah menunjukkan dedikasi dan perilaku teladan dalam menjalankan tugasnya, sekaligus bukti pentingnya peran pengemudi dalam membangun budaya berlalu lintas aman, tertib serta beretika," tegasnya.
Perlu diketahui bahwa pada Januari hingga Juni 2025 jumlah kecelakaan di Indonesia adalah 70.749 insiden. Jumlah itu lebih kecil dibanding periode serupa di 2024 yang sebesar 72.638 kejadian.

Penurunan kecelakaan pun berdampak positif karena jumlah korban meninggal dunia turun dari 13.781 pada 2024 menjadi 11.262 pada 2025.
Meski demikian, bukan berarti pemerintah bisa bersantai. Pasalnya kecelakaan lalu lintas masih menjadi salah satu masalah yang harus diatasi dan mendapat perhatian dari banyak pihak.