Menko Pangan Sentil Lambatnya Penyaluran Beras SPHP, Minta Perbanyak Bazar

Pemerintah menyalurkan beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) mulai 17 Juli sampai dengan 31 Desember 2025 sebagai upaya mengendalikan dan stabilisasi harga pangan nasional .
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan atau Zulhas meminta kepada Perum Bulog mempercepat operasi pasar untuk beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
"Kami minta SPHP itu masuknya ke pasar. Kalau kita masuknya melalui bazar, itu lambat sekali ya. Bazar itu lambat," ujar Zulhas dalam Rapat Koordinasi Tata Kelola Perberasan di Jakarta, Rabu (13/8).
Ia menjelaskan, pasar merupakan tempat penyaluran SPHP yang paling tepat. Menurutnya, tata niaga beras SPHP telah terlaksana dengan baik.
Pihaknya juga telah melakukan kunjungan ke beberapa pasar untuk meninjau pelaksanaan penyaluran beras SPHP.
"Saya keliling juga ke beberapa pasar, SPHP-nya belum sampai karena perlu waktu untuk menyiapkan. Kalau bisa 10 ribu (ton) satu hari, sehingga 1 bulan bisa 300 ribu (ton)," kata Zulhas.
Pemerintah telah memutuskan untuk menyalurkan 1,3 juta ton beras secara bertahap. Saat ini, pemerintah baru bisa menyalurkan sekitar 2.500 ton per hari.
Zulhas optimistis bahwa angka penyaluran beras SPHP bisa ditingkatkan apabila sudah memasuki masa panen raya.
"Sekarang sudah bisa 2.500 (ton), kalau 2.500 masih sedikit, kita nunggu panen gadu. Panen itu bulan depan ya, September ini. Ini masih ada 3 minggu (lagi) September sudah gadu panen, sudah banyak lagi itu," imbuhnya.
Zulhas juga memastikan bahwa saat ini stok beras di gudang Bulog masih dalam kondisi aman, yakni sekitar 3,9 juta ton. (*)