Kabupaten Pati: Sejarah, Julukan, dan Kuliner Jalur Pantura

sejarah kabupaten pati, demo pati, Bupati Sudewo, fakta unik pati, potensi wisata pati, profil kabupaten pati, Kabupaten Pati: Sejarah, Julukan, dan Kuliner Jalur Pantura, Sejarah dan hari jadi Pati, Julukan kabupaten Pati, Julukan kabupaten Pati, Pemerintahan dan demografi Pati, Potensi desa wisata Pati, Kuliner khas Pati, Fakta unik kabupaten Pati

Kabupaten Pati merupakan salah satu daerah penting di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa yang menjadi rute utama distribusi barang dan logistik antarprovinsi.

Letaknya strategis di jalur penghubung Jawa Barat–Tengah–Timur, sehingga membuat Pati berperan dalam kelancaran arus transportasi nasional.

Terletak sekitar 84,7 kilometer dari Kota Semarang, Pati berada di bagian timur Provinsi Jawa Tengah.

Daerah ini berhadapan langsung dengan Laut Jawa di utara.

Dilansir website Pemkab Pati, kabupaten ini memiliki luas wilayah 150.368 hektare, yang terdiri dari 58.348 hektare sawah dan 92.020 hektare lahan non-sawah.

Batas wilayahnya meliputi:

  • Utara: Kabupaten Jepara dan Laut Jawa
  • Barat: Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara
  • Selatan: Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora
  • Timur: Kabupaten Rembang dan Laut Jawa

Sejarah dan hari jadi Pati

Dikutip website Disdikbud Pati, kabupaten ini berdiri pada 1323.

Pati merayakan hari jadinya setiap 7 Agustus.

Penetapan ini dilakukan berdasarkan hasil forum akademisi pada 1993.

Pada 2025, Pati genap berusia 702 tahun.

Nama “Pati” diyakini berasal dari Raden Kembangjaya, seorang adipati yang menyatukan tiga kadipaten, yaitu Paranggaruda, Carangsoko, dan Majasemi.

Nama Pati disebut terinspirasi dari minuman dawet berbahan pati aren.

Minuman ini dinikmati sang adipati saat membuka hutan Kemiri.

Julukan kabupaten Pati

sejarah kabupaten pati, demo pati, Bupati Sudewo, fakta unik pati, potensi wisata pati, profil kabupaten pati, Kabupaten Pati: Sejarah, Julukan, dan Kuliner Jalur Pantura, Sejarah dan hari jadi Pati, Julukan kabupaten Pati, Julukan kabupaten Pati, Pemerintahan dan demografi Pati, Potensi desa wisata Pati, Kuliner khas Pati, Fakta unik kabupaten Pati

Warga menyortir buah pisang dari petani untuk posko penggalangan donasi logistik unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Selasa (12/8/2025). Berbagai macam donasi warga dari sejumlah daerah di Indonesia seperti air mineral, bahan makanan, makanan ringan, hasil bumi itu sebagai dukungan kepada Aliansi Masyarakat Pati Bersatu yang akan berunjuk rasa dengan berbagai tuntutan kepada Bupati Pati Sudewo pada Rabu (13/8) besok. ANTARA FOTO/Aji Styawan/rwa.

Dikutip KompasTV, Pati memiliki sejumlah julukan unik, di antaranya:
  • Bumi Mina Tani: 70 persen wilayahnya berupa sawah, yang mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian.
  • Kota Kacang: pusat dua pabrik kacang terbesar di Indonesia.
  • Kota Manggis: penghasil manggis terbesar di Jawa Tengah, selain Cilacap.
  • Hogwarts van Java: terkenal dengan banyaknya paranormal.
  • Kota Pensiunan: banyak warganya merantau atau bekerja di luar negeri.

Tak hanya itu, Raden Kembangjaya lalu membuka hutan Kemiri.

Konon, bangsawan itu terinspirasi dari minuman dawet manis berbahan pati aren saat menamai Pati.

Awalnya, Raden Kembangjaya menamai wilayah ini Pati-Pesantenan, lalu menjadi Kabupaten Pati.

Julukan kabupaten Pati

Pati punya banyak julukan unik:

  • Hogwarts van Java: karena banyak paranormal berasal dari Pati.
  • Kota Kacang: rumah bagi dua pabrik kacang terbesar di Indonesia.
  • Bumi Mina Tani: 70 persen wilayah adalah sawah, yang mayoritas penduduk bekerja di sektor pertanian.
  • Kota Pensiunan: banyak warganya memilih merantau atau bekerja di luar negeri.
  • Kota Manggis: penghasil manggis terbesar di Jawa Tengah, selain Cilacap.

Pemerintahan dan demografi Pati

Bupati Pati periode 2025–2030 adalah Sudewo, dengan Wakil Bupati Risma Ardhi Chandra.

Sebelum Sudewo, lima bupati terakhir yang menjabat adalah

  1. H. Haryanto, SH, MM, M.Si. (22 Agustus 2017–7 Agustus 2022) – Wakil: H. Saiful Arifin
  2. H. Haryanto, SH, MM, M.Si. (7 Agustus 2012–7 Agustus 2017) – Wakil: Budiono
  3. H. Tasiman, SH (September 2006–27 September 2011) – Wakil: Kartika Sukawati, SE, MM
  4. H. Tasiman, SH (September 2001–September 2006) – Wakil: Drs. Kotot Kusmanto
  5. Kol. Art. H. Yusuf Muhammad (September 1996–September 2001

Catatan Sejarah Kepemimpinan Pati:

Awal Pemerintahan Indonesia:

  1. M. Moerjono Djojodigdo (1945–1948)
  2. Raden Soebijanto (1950–1952)
  3. Raden Soekardji Mangoen Koesoemo (1952–1954)
  4. Palal al Pranoto (1954–1957)
  5. Soemardi Soeroprawiro (1957–1959)

Awal Pembentukan Kabupaten Pati:

  1. Raden Siska Maharani (sekitar 1300-an)
  2. Raden Tandanegara (1330)
  3. Kayu Bralit (1511–1518)
  4. Ki Ageng Penjawi (1568–1576)
  5. Raden Sidik, bergelar Djajakoesoema I (1577–1601)

Kabupaten ini memiliki 21 kecamatan, 401 desa, dan 5 kelurahan.

Berdasarkan data BPS 2024, jumlah penduduknya sekitar 1,37 juta jiwa.

Potensi desa wisata Pati

Pemerintah Kabupaten Pati menetapkan enam desa wisata baru pada 2025, yaitu:

1. Soneyan (Margoyoso)

2. Gunungsari (Tlogowungu)

3. Tajungsari (Tlogowungu)

4. Kauman (Juwana)

5. Gabus (Gabus)

6. Sukolilo (Sukolilo)

Penetapan desa wisata ini bertujuan mengembangkan pariwisata, meningkatkan perekonomian lokal, dan melestarikan budaya daerah.

Kuliner khas Pati

Pati terkenal dengan ragam kuliner tradisional, seperti Nasi Gandul, Mangut Ndas Manyung, Soto Kemiri, Petis Kambing Runting, Kotokan Gereh Tongkol, Sego Tewel, Kempleng Urang, Botok Masin, dan Sayur Tempe Bosok.

Fakta unik kabupaten Pati

  • Pasokan beras Pati penting untuk ketahanan pangan nasional.
  • Julukan “Hogwarts van Java” muncul karena banyak paranormal berasal dari wilayah ini.
  • Pada Agustus 2025, terjadi aksi unjuk rasa besar menolak rencana kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen, yang berujung pada pembatalan kebijakan dan penggunaan hak angket DPRD.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!