Ketika Nasi Goreng Bawa Tijjani Reijnders ke Premier League…
Gelandang Manchester City, Tijjani Reijnders, mengungkapkan bahwa nasi goreng adalah makanan favoritnya.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam sebuah wawancara dengan media Malaysia, Stadium Astro.
Tijjani Reijnders bahkan menyebut ia selalu makan nasi goreng tiap pekan hasil masakan nenek atau ibunya.
"Setiap pekan dia (nenek Reijnders) bikin banyak makanan enak, tapi nasi goreng masih jadi favoritku," ujar Tijjani Reijnders.
Nasi Goreng Jadi Alasan Reijnders ke Premier League
Adam Carruthers dari Stadium Astro lebih lanjut mempertanyakan apakah Tijjani Reijnders boleh makan nasi goreng.
Kakak kandung Eliano Reijnders itu membenarkan dan menyebut bahwa nasi goreng adalah karbohidrat baik.
"Apakah Anda boleh makan itu (nasi goreng), Anda 'kan pesepak bola profesional?"
"Tentu, ini karbohihadrat baik," kata Tijjani Reijnders.
"Mungkin karena nasi goreng saya ada di sini [Premier League]," seloroh Tijjani Reijnders.
Tak hanya nasi goreng, Tijjani Reijnders juga menempatkan soto sebagai salah satu makanan favoritnya.
Keturunan Indonesia
Bukan hal yang mengherankan jika makanan Indonesia menjadi salah satu makanan favorit Tijjani Reijnders.
Tijjani Reijnders masih memiliki darah Indonesia. Ayah Tijjani Reijnders, Martin Reijnders, adalah seorang eks pesepak bola Belanda.
Adapun ibu Tijjani Reijnders, yaitu Angelina Lekatompessy, merupakan keturunan Ambon, Maluku.
Sementara itu kakek dan nenek buyut Tijjani Reijnders berasal dari Negeri Latuhalat, Nusaniwe, Ambon.
Pada awal 2022, pelatih Timnas Indonesia saat itu, Shin Tae-yong, meminta PSSI menaturalisasi Tijjani Reijnders.
Hanya saja, Reijnders tak tertarik dengan tawaran PSSI dan lebih memilih membela Timnas Belanda.
Tijjani Reijnders bergabung ke Manchester City pada bursa transfer musim panas 2025. Ia direkrut dari AC Milan dengan harga 75 juta euro (sekitar Rp 1,3 triliun).
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!
