Pariwisata Bandung Terdampak Sejak Penutupan Bandara Husein Sastranegara

Penutupan penerbangan reguler di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, berdampak signifikan terhadap sektor pariwisata di Kota Kembang dan wilayah Bandung Raya.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, keberadaan Bandara Husein sangat vital dalam mendukung pertumbuhan pariwisata Bandung yang selama ini menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sejak penerbangan reguler dihentikan, sambung dia, jumlah kunjungan wisatawan ke Bandung menurun cukup terasa.
“Itu sebabnya kami sangat mengharapkan agar pemerintah pusat segera membuka kembali jadwal reguler penerbangan dari dan ke Bandara Husein Sastranegara,” ujar Farhan di Bandung, Kamis (21/8/2025).
Farhan menilai penutupan bandara ini bukan hanya merugikan sektor pariwisata, tetapi juga memindahkan aliran ekonomi ke wilayah lain.
Banyak wisatawan memilih mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum melanjutkan perjalanan darat menuju Bandung, alih-alih menggunakan Bandara Kertajati di Majalengka.
“Nyatanya, orang tetap ingin datang ke Bandung. Tapi karena (Bandara) Husein ditutup, mereka mendarat di Jakarta. Untungnya ke siapa? Ke Jakarta, bukan ke Jawa Barat,” tegasnya.
Pembukaan Bandara Husein Sastranegara tinggal tunggu surat dari pusat
Ia menyebutkan, saat ini hanya tinggal menunggu satu surat dari pemerintah pusat untuk kembali membuka penerbangan reguler di bandara tersebut.
Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Husein Sastranegara, R. Indra Crisna Seputra, optimistis dengan rencana reaktivasi bandara. Ia menyebut rekam jejak penerbangan menunjukkan potensi besar.
Pada 2023, tingkat keterisian penumpang hampir mencapai 90 persen di setiap penerbangan, terutama pada rute populer ke Denpasar, Medan, Balikpapan, dan Surabaya.
“Bandung ini punya daya tarik kuat baik untuk pariwisata maupun bisnis. Kita punya sejarah okupansi yang bagus, jadi peluang reaktivasi ini sangat besar,” ujar Indra.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!