Benarkah Suplemen Magnesium Bisa Mengatasi Susah Tidur?

Di dunia suplemen, magnesium menjadi sorotan karena satu manfaat yang sangat didambakan, yakni membuat tidur lebih nyenyak. Namun, sebenarnya khasiat itu belum benar- terbukti.
Suplemen magnesium belakangan ini memang menjadi tren kesehatan dan laris dibeli banyak orang. Beberapa testimoni menyebut mineral ini bisa mengatasi susah tidur hingga meredakan gejala kram kaki.
"Secara umum terdapat peningkatan yang signifikan dalam penggunaan suplemen, termasuk magnesium, selama beberapa tahun terakhir," ujar Rachel Wong, ahli gizi dari Departemen Nutrisi di National University Hospital, Singapura.
Perhimpunan Farmasi Singapura (PSS) juga menyadari peningkatan permintaan suplemen magnesium dalam beberapa tahun terakhir.
"Ada minat yang signifikan terhadap magnesium glisinat, khususnya karena pasien mencari bantuan tidur," kata juru bicara PSS.
Apa saja fungsi magnesium
Wong menjelaskan, magnesium adalah mineral penting yang memiliki lebih dari 300 fungsi dalam sistem kardiovaskular, saraf, otot, dan sistem rangka tubuh.
"Peran utama magnesium adalah metabolisme makanan (lemak, protein, dan karbohidrat), kontraksi otot, dan perkembangan tulang," ujarnya.
PSS menambahkan bahwa magnesium membangun protein dalam tubuh serta mengontrol glukosa darah dan tekanan darah.
Terkait dengan pamornya sebagai pengantar tidur, para ahli belum sepenuhnya memahami bagaimana magnesium membantu tidur.
Ilustrasi
Meski begitu, studi terhadap lansia menemukan bahwa magnesium "membantu tertidur lebih cepat dan melindungi dari bangun lebih awal dari yang direncanakan".
Meskipun demikian, Wong mencatat bahwa terdapat bukti ilmiah yang beragam dan lemah di balik hubungan antara magnesium dan tidur.
"Sebagian besar uji coba terkontrol acak memiliki ukuran sampel yang kecil, durasi studi yang singkat, dan datanya berasal dari laporan peserta sendiri sehingga menimbulkan bias," katanya.
Beberapa orang mengatakan mereka mengalami mimpi yang aneh saat tidur setelah mengonsumsi magnesium. Menurut Wong, mungkin ada penjelasan ilmiahnya.
"Magnesium berperan dalam regulasi neurotransmiter, seperti produksi asam gamma-aminobutyric (GABA), yang merupakan pembawa pesan kimiawi yang berfungsi sebagai neurotransmiter inhibisi utama untuk mengurangi aktivitas neuronal. GABA dapat meningkatkan tidur yang lebih dalam, yaitu tidur REM," paparnya.
Karena sebagian besar mimpi terjadi pada tahap tidur ini, peningkatan frekuensi mimpi, yang mungkin terasa jelas atau intens, dapat lebih mudah diingat oleh individu.
Namun, Wong mengingatkan bahwa tidak ada bukti kuat yang menghubungkan magnesium dengan mimpi buruk.
Tanda kekurangan magnesium
Merujuk pada US Institute of Medicine, kebutuhan magnesium orang dewasa adalah 310mg untuk wanita dan 400mg untuk pria per hari. Jumlahnya naik sedikit untuk orang berusia di atas 31 tahun.
Menurut PSS, kebanyakan orang bisa mendapatkan cukup magnesium dari makanan mereka. Sumber magnesium antara lain adalah sayur bayang, almond, selai kacang, pisang, dan nasi merah.
Jika kekurangan, seseorang akan merasakan gejala defisiensi seperti hilangnya nafsu makan, mual, muntah, kelelahan ekstrem, dan lemas.
Kekurangan magnesium yang parah dapat mengakibatkan mati rasa, kesemutan, kram otot, kejang, atau detak jantung abnormal, menurut PSS.
"Namun, tanda dan gejala ini tidak hanya terjadi pada defisiensi magnesium, tetapi mungkin juga disebabkan oleh kondisi kesehatan lainnya."
Jika mereka memang sudah mengalami defisiensi, yang dapat meningkatkan kualitas tidur.
"Orang yang sudah memiliki kadar magnesium yang cukup mungkin tidak merasakan perbedaan apa pun," kata Wong.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!