Ijazah SMP Ahmad Sahroni Ikut Dijarah Massa, Nilai Rata-ratanya Jadi Bahan Bully Netizen

Sorotan terhadap Ahmad Sahroni, semakin tak terbendung. Setelah rumahnya di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dijarah massa, kini dokumen pribadi berupa ijazah SMP miliknya ikut beredar luas di media sosial.
Ijazah tersebut pertama kali diunggah akun @abilball di platform X. Menurut keterangan, dokumen itu ditemukan warga saat penjarahan rumah Sahroni berlangsung pada Sabtu 30 Agustus 2025. Scroll untuk informasi selengkapnya!
Dalam dokumen tersebut, tertulis Sahroni menempuh pendidikan SMP pada tahun ajaran 1993/1995 dengan nomor induk siswa 3359. Namun yang segera menyita perhatian publik bukan sekadar data dirinya, melainkan catatan nilai akademik. Dari deretan angka yang tertera, Sahroni hanya memiliki rata-rata nilai di kisaran 6, dengan angka tertinggi yang tercatat hanyalah 7.
Publik langsung ramai membicarakan temuan ini. Banyak warganet menilai ironis, mengingat Sahroni kerap tampil percaya diri sebagai politisi dan bahkan pernah melontarkan pernyataan keras soal rakyat.
“Beg@ anjir, pantes ngomongnya kayak orang ga beres gitu,” kata netizen.
“Njir, gedean nilai gua,” timpal yang lain.
“Udah sekolah swasta, nilainya ancur lagi,” sindir warganet.
Gelombang komentar tersebut makin panas karena masyarakat mengaitkannya dengan ucapan Sahroni yang viral beberapa waktu lalu. Dalam sebuah acara di Sumatera Utara, Jumat 22 Agustus 2025, ia menyinggung kritik terhadap DPR dengan kalimat yang memicu kontroversi.
“Silakan kritik, mau ngapain juga boleh. Tapi jangan mencaci maki berlebihan. Itu merusak mental manusia. Mental manusia yang begitu adalah orang tertolol sedunia,” kata Sahroni kala itu.
Pernyataan tersebut memantik kemarahan publik, dan kini terbongkarnya nilai akademiknya justru dianggap memperkuat stigma negatif terhadap dirinya. Netizen menilai, Sahroni tidak berhak meremehkan rakyat ketika rekam jejak akademiknya sendiri jauh dari membanggakan.
Selain itu, terbongkarnya ijazah juga memunculkan diskusi lebih luas soal integritas pejabat publik. Banyak pihak mengkritik bahwa alih-alih sibuk mempertontonkan gaya hidup mewah dan ucapan kontroversial, wakil rakyat seharusnya fokus pada tugas utama: membela kepentingan masyarakat.
Kini, bukan hanya harta benda yang ludes dijarah dari rumahnya, tetapi reputasi Ahmad Sahroni pun ikut hancur di mata publik. Dari koleksi pribadi hingga nilai akademik masa sekolah, semua telah menjadi konsumsi publik dan bahan hujatan tanpa ampun.