Paparan Berita Negatif Bisa Mengurangi Empati, Ini Cara Menjaganya

empati, masalah negara, rasa empati, paparan berita negatif, paparan berita negatif mengurangi empati, bagaimana cara menjaga sikap empati, konflik negara, Paparan Berita Negatif Bisa Mengurangi Empati, Ini Cara Menjaganya, 1. Terlibat dalam interaksi sosial yang bermakna, 2. Lakukan aksi sosial yang positif, 3. Batasi paparan informasi negatif, tapi jangan apatis, 4. Lebih bijak menerima informasi, 5. Jaga sensitivitas sosial

Menonton atau membaca berita tentang masalah negara secara terus-menerus dalam jangka panjang bisa membuat seseorang kehilangan empati.

Psikolog Meity Arianty menjelaskan, kondisi tersebut bukan sekadar kebetulan, melainkan berkaitan dengan reaksi emosional manusia yang tertekan akibat terlalu sering melihat hal-hal buruk.

Mengapa paparan berita negatif bisa menghilangkan empati?

Sesuai dengan konsep desensitisasi, apa itu?

empati, masalah negara, rasa empati, paparan berita negatif, paparan berita negatif mengurangi empati, bagaimana cara menjaga sikap empati, konflik negara, Paparan Berita Negatif Bisa Mengurangi Empati, Ini Cara Menjaganya, 1. Terlibat dalam interaksi sosial yang bermakna, 2. Lakukan aksi sosial yang positif, 3. Batasi paparan informasi negatif, tapi jangan apatis, 4. Lebih bijak menerima informasi, 5. Jaga sensitivitas sosial

Paparan berita negatif terus-menerus bisa menumpulkan rasa empati. Begini cara menjaga kepedulian agar tetap peka terhadap sesama.

Menurut psikolog yang berpraktik di Depok, Jawa Barat, ini, empati bisa terkikis ketika seseorang terus-menerus terpapar informasi negatif.

Alhasil, seseorang mungkin saja merasa terbiasa ketika melihat berita yang memicu amarah atau kesedihan.

“Saya paham bahwa terlalu sering terpapar berita negatif, terutama yang berkaitan dengan kekerasan atau ketidakadilan, dapat membuat kita merasa 'terbiasa' dan kehilangan rasa empati,” jelas Meity saat diwawancarai Kompas.com, Sabtu (30/8/2025).

Ia menjelaskan, hal ini sesuai dengan konsep desensitisasi. Jika emosi seseorang sudah dipaksa berulang kali menghadapi kemarahan, kesedihan, atau rasa takut maka respons emosional terhadap peristiwa serupa akan menurun.

“Hal ini terjadi karena kemarahan dan kesedihan sudah di ambang batas yang bisa kita toleri,” tambahnya.

Dengan kata lain, terlalu sering menyaksikan berita buruk bisa membuat masyarakat menjadi apatis.

Cara membangun empati di tengah paparan informasi negatif?

Meski sulit, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk tetap menjaga empati, sekaligus tetap terinformasi mengenai situasi sosial dan negara. Berikut cara yang disarankan Meity.

1. Terlibat dalam interaksi sosial yang bermakna

empati, masalah negara, rasa empati, paparan berita negatif, paparan berita negatif mengurangi empati, bagaimana cara menjaga sikap empati, konflik negara, Paparan Berita Negatif Bisa Mengurangi Empati, Ini Cara Menjaganya, 1. Terlibat dalam interaksi sosial yang bermakna, 2. Lakukan aksi sosial yang positif, 3. Batasi paparan informasi negatif, tapi jangan apatis, 4. Lebih bijak menerima informasi, 5. Jaga sensitivitas sosial

Paparan berita negatif terus-menerus bisa menumpulkan rasa empati. Begini cara menjaga kepedulian agar tetap peka terhadap sesama.

Meity menyarankan agar masyarakat tidak hanya membatasi konsumsi berita negatif, tapi juga membangun koneksi nyata dengan orang lain.

“Sehingga untuk mengatasi hal ini, penting untuk mengingat kembali nilai-nilai empati dengan melibatkan diri dalam interaksi sosial yang mendalam,” ujarnya.

Misalnya, berbicara langsung dengan orang yang terdampak atau mengikuti kegiatan sosial bersama komunitas.

2. Lakukan aksi sosial yang positif

empati, masalah negara, rasa empati, paparan berita negatif, paparan berita negatif mengurangi empati, bagaimana cara menjaga sikap empati, konflik negara, Paparan Berita Negatif Bisa Mengurangi Empati, Ini Cara Menjaganya, 1. Terlibat dalam interaksi sosial yang bermakna, 2. Lakukan aksi sosial yang positif, 3. Batasi paparan informasi negatif, tapi jangan apatis, 4. Lebih bijak menerima informasi, 5. Jaga sensitivitas sosial

Paparan berita negatif terus-menerus bisa menumpulkan rasa empati. Begini cara menjaga kepedulian agar tetap peka terhadap sesama.

Kepedulian bisa diwujudkan lewat aksi nyata, baik besar maupun kecil.

Meity mencontohkan, seseorang bisa membantu dengan menyuarakan dukungan melalui media sosial, menyumbangkan uang, tenaga, atau berpartisipasi dalam aksi solidaritas.

“Misalnya, berbicara langsung dengan orang yang terdampak atau terlibat dalam aksi sosial yang bermanfaat, atau menyumbang baik tenaga atau uang buat korban demo,” jelasnya.

Langkah sederhana ini tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga menjaga sensitivitas sosial agar empati tetap hidup.

3. Batasi paparan informasi negatif, tapi jangan apatis

empati, masalah negara, rasa empati, paparan berita negatif, paparan berita negatif mengurangi empati, bagaimana cara menjaga sikap empati, konflik negara, Paparan Berita Negatif Bisa Mengurangi Empati, Ini Cara Menjaganya, 1. Terlibat dalam interaksi sosial yang bermakna, 2. Lakukan aksi sosial yang positif, 3. Batasi paparan informasi negatif, tapi jangan apatis, 4. Lebih bijak menerima informasi, 5. Jaga sensitivitas sosial

Paparan berita negatif terus-menerus bisa menumpulkan rasa empati. Begini cara menjaga kepedulian agar tetap peka terhadap sesama.

Mengurangi rasa apatis juga bisa dilakukan dengan membatasi konsumsi berita. Meski begitu, bukan berarti kamu menutup mata dengan apa yang sedang terjadi.

Meity menyarankan masyarakat untuk menetapkan jadwal dan memilih sumber informasi yang seimbang.

“Selain itu, terapkan keseimbangan paparan informasi yang bisa dilakukan dengan mengatur batasan waktu dalam ‘mengonsumsi‘ berita dan lebih memilih sumber yang memberikan perspektif lebih holistik dan mendalam,” terangnya.

Ia menekankan, pilihlah media yang tidak hanya menyajikan sisi sensasional, tetapi juga menampilkan konteks dan solusi. Dengan begitu, berita tersebut tidak menjadi pemicu kecemasan.

4. Lebih bijak menerima informasi

empati, masalah negara, rasa empati, paparan berita negatif, paparan berita negatif mengurangi empati, bagaimana cara menjaga sikap empati, konflik negara, Paparan Berita Negatif Bisa Mengurangi Empati, Ini Cara Menjaganya, 1. Terlibat dalam interaksi sosial yang bermakna, 2. Lakukan aksi sosial yang positif, 3. Batasi paparan informasi negatif, tapi jangan apatis, 4. Lebih bijak menerima informasi, 5. Jaga sensitivitas sosial

Paparan berita negatif terus-menerus bisa menumpulkan rasa empati. Begini cara menjaga kepedulian agar tetap peka terhadap sesama.

Meity juga menyarankan pendekatan cognitive behavioral untuk melatih pola pikir yang lebih sehat dalam menyikapi berita. 

Meskipun informasi yang beredar cenderung negatif, kamu tetap bisa melihat sisi lainnya yang membangun empati kamu. 

“Gunakan teori cognitive behavioral, dengan berlatih lebih fokus ke perspektif yang penuh kasih sayang dan pemahaman terhadap sesama dibanding membiasakan melihat kekerasan atau penderitaan jika anda tidak siap,” ujarnya.

Cara ini harapannya bisa membuat masyarakat tetap terinformasi tanpa kehilangan empati. Perspektif yang seimbang akan menjaga sensitivitas terhadap perasaan orang lain.

5. Jaga sensitivitas sosial

empati, masalah negara, rasa empati, paparan berita negatif, paparan berita negatif mengurangi empati, bagaimana cara menjaga sikap empati, konflik negara, Paparan Berita Negatif Bisa Mengurangi Empati, Ini Cara Menjaganya, 1. Terlibat dalam interaksi sosial yang bermakna, 2. Lakukan aksi sosial yang positif, 3. Batasi paparan informasi negatif, tapi jangan apatis, 4. Lebih bijak menerima informasi, 5. Jaga sensitivitas sosial

Paparan berita negatif terus-menerus bisa menumpulkan rasa empati. Begini cara menjaga kepedulian agar tetap peka terhadap sesama.

Langkah terakhir adalah melatih diri untuk tetap peka terhadap kondisi sekitar. 

Menurut Meity, masyarakat harus menyadari bahwa di balik berita ada sekelompok orang yang terdampak.

“Dengan cara ini, Anda tetap terinformasi tanpa kehilangan empati, dan menjaga sensitivitas terhadap perasaan orang lain,” tegasnya.

Paparan berita negatif memang bisa mengikis empati, tapi hal itu bukan berarti masyarakat harus berhenti peduli. 

Seperti ditegaskan Meity, kuncinya ada pada keseimbangan untuk tetap peduli, tetap terinformasi, tetapi tidak membiarkan diri menjadi mati rasa oleh derasnya arus informasi negatif.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.