Soft Skill yang Dibutuhkan Gen Z dalam Persaingan Kerja yang Sulit

keterampilan kerja, Kemampuan komunikasi, softskill adalah, soft skill adalah, Soft Skill yang Dibutuhkan Gen Z dalam Persaingan Kerja yang Sulit

Pasar tenaga kerja saat ini didominasi oleh generasi Z atau mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Fenomena ini akan menjadi tantangan, baik bagi perusahaan maupun bagi Gen Z itu sendiri.

Gen Z terkenal dengan keterampilan digital mereka. Namun, keterampilan interpersonal (soft skill) tetap perlu ditingkatkan agar relevan dengan kebutuhan perusahaan.

Menurut Society for Human Resource Management (SHRM), soft skill didefinisikan sebagai "perilaku yang berkembang dari pola pikir dan kualitas bawaan yang menentukan bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain . Kemampuan ini biasanya bertanggung jawab atas keberhasilan seorang individu di tempat kerja." 

Sederhananya, hard skill membuat seseorang dilirik untuk mendapatkan wawancara, tetapi soft skill-lah yang membuat mereka dipilih dan berhasil dalam karier.

Laporan LinkedIn Global Talent Trend menunjukkan bahwa 89 persen profesional SDM di industri mengatakan bahwa ketika proses rekrutmen tidak berhasil, biasanya penyebabnya adalah kurangnya keterampilan seperti kecerdasan emosional, cara berkomunikasi, kemampuan beradaptasi, dan kemampuan mendengarkan secara aktif. 

Forbes melaporkan hal-hal ini sebagai kompetensi utama yang dibutuhkan karyawan dalam lima tahun ke depan. Soft skill disebutkan sebagai keterampilan yang lebih perlu ditingkatkan melebihi penguasaan teknologi.

keterampilan kerja, Kemampuan komunikasi, softskill adalah, soft skill adalah, Soft Skill yang Dibutuhkan Gen Z dalam Persaingan Kerja yang Sulit

Ilustrasi meeting lewat Zoom.

Kemampuan berkomunikasi

Menurut jajak pendapat The Hays Skill Report, 36 persen perusahaan yang disurvei percaya bahwa komunikasi adalah keterampilan terpenting yang harus dikembangkan gen Z di dunia kerja.

Komunikasi melampaui kemampuan berbicara dan menulis. Komunikasi juga mencakup kemampuan mendengarkan secara aktif, empati, dan kemampuan untuk mengomunikasikan ide dengan jelas, baik secara lisan, tulisan, atau digital.

Proyek-proyek modern hampir selalu melibatkan kolaborasi dengan tim lintas fungsi, budaya, dan bahkan zona waktu. Kemampuan untuk berkomunikasi dan bekerja sama menjadi kunci kesuksesan.

Di mata para pemberi kerja, softskill penting lainnya yang perlu dikembangkan gen Z meliputi kemampuan beradaptasi (35 persen), pemecahan masalah (16 persen), dan kerja sama tim (13 persen).

Pentingnya mentoring

Dalam menghadapi kekurangan talenta yang memiliki atribut personal yang unggul, pelatihan dan peningkatan keterampilan menjadi semakin penting bagi perusahaan.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa 46 persen responden profesional HR menyebutkan pelatihan kerja, termasuk workshop, kursus daring, dan bimbingan personal, sebagai cara terbaik untuk mengembangkan keterampilan profesional. Diikuti oleh mentorship (31 persen), magang (13 persen), dan belajar mandiri (10 persen).

Kombinasi antara hard skill yang relevan dan soft skill yang matang akan menjadi paket lengkap yang membuat mereka tidak hanya mudah mendapatkan pekerjaan tetapi juga mampu bertahan, berkembang, dan menjadi pemimpin di dunia kerja yang penuh ketidakpastian ini.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.