Grab: 2 Mitra Tewas, 3 Lainnya Dirawat di RS Imbas Demo

Grab Indonesia akhirnya buka suara terkait insiden tragis yang menimpa para mitranya saat gelombang aksi demo beberapa hari terakhir.
Perusahaan membenarkan bahwa dua mitra pengemudi meninggal dunia, sementara tiga lainnya masih terbaring di rumah sakit dan menjalani perawatan intensif.
"Kami menyampaikan keprihatinan dan duka cita mendalam atas berpulangnya almarhum Affan Kurniawan di Jakarta dan almarhum Rusdamdiansyah di Makassar," ujar Chief Executive Officer Grab Indonesia Neneng Goenadi dalam konferensi pers dikutip Antara.
Neneng menambahkan, Grab mendoakan agar keluarga korban diberi kekuatan dan ketabahan, serta kesembuhan bagi tiga mitra yang hingga kini masih dirawat. Mereka adalah Moh. Umar Amarudin di Rumah Sakit Pelni Jakarta, Aji di RSUD Tarakan Jakarta, dan Budi Haryadi di Rumah Sakit Primajaya Makassar.
Janji Perlindungan dan Pendampingan Mitra
Perusahaan menegaskan bahwa keselamatan serta kesejahteraan mitra adalah prioritas utama. Neneng menekankan, Grab berkomitmen memberikan pendampingan penuh mulai dari bantuan hukum, santunan, hingga dukungan psikologis agar para mitra dan keluarga tidak merasa sendirian menghadapi masa sulit.
"Ini adalah ikhtiar kami untuk menunaikan amanah dari keresahan para mitra, dan juga fokus kami adalah menghadirkan aksi yang nyata, bukan hanya sekadar janji," ucap Neneng.
Sebagai langkah konkret, Grab membuka akses khusus bernama Gercep (Grab Respons Cepat) yang mulai berlaku pada 2 September 2025. Layanan ini dapat diakses mitra di seluruh Indonesia melalui:
Saluran Darurat Khusus di nomor 021-2350-7032 yang langsung terhubung ke agen terlatih serta Tim Manajemen Krisis jika situasi membutuhkan.
Help Center “Bantuan Tanggap Darurat”, dilengkapi formulir pelaporan dan tombol “Hubungi Kami”.
Live Chat Prioritas, agar mitra bisa berkomunikasi cepat dengan agen khusus dalam kondisi darurat.
Kronologi Dua Mitra yang Meninggal
Kasus pertama menimpa Affan Kurniawan, pengemudi ojek online di Jakarta, pada Kamis 28 Agustus 2025. Saat itu, Affan sedang mengantar makanan melewati kawasan DPR RI yang tengah dipadati massa demonstran.
Naas, sebuah kendaraan taktis Brimob melintas dan melindasnya. Affan dinyatakan meninggal tidak lama kemudian.
Sementara di Makassar, Rusdamdiansyah menjadi korban amukan massa pada Jumat 29 Agustus 2025 di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI). Ia dituduh sebagai intelijen, hingga akhirnya kehilangan nyawa akibat pengeroyokan.
Tragedi ini memicu gelombang duka mendalam, sekaligus tuntutan agar perusahaan platform transportasi online lebih serius melindungi para mitra di lapangan.
Grab memastikan akan menegakkan keadilan dan menjaga hak-hak seluruh mitra, baik yang menjadi korban maupun mereka yang masih berjuang di rumah sakit.