Imbas Demo Ricuh di Bali, 155 Demonstran Dipulangkan dan 3 Ditahan Polisi

Seorang demonstran diamankan polisi saat aksi di depan Mapolda Bali
Seorang demonstran diamankan polisi saat aksi di depan Mapolda Bali

Kepolisian Daerah (Polda) Bali memulangkan 155 orang demonstran yang sempat ditangkap dalam aksi unjuk rasa di depan Mapolda Bali dan Kantor DPRD Bali, Denpasar. Sementara itu, tiga orang lainnya masih ditahan karena diduga kuat melakukan pelanggaran yang mengarah pada tindak pidana.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Komisaris Besar Polisi Ariasandy mengatakan, awalnya ada 158 orang demonstran yang diamankan. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan, sebagian besar tidak memiliki peran signifikan dalam kerusuhan.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy

“Sampai hari terakhir kemarin, ada sekitar 158 orang yang kita amankan, lalu diperiksa untuk diketahui perannya masing-masing. Dari hasil pemeriksaan, sebagian besar kita pulangkan karena tidak begitu signifikan perannya dalam kegiatan demo kemarin,” kata Sandy di Denpasar, Senin (1/9/2025).

Sebagian besar demonstran tersebut dipulangkan pada Minggu (31/8/2025). Sementara tiga orang yang ditahan masih dalam proses pendalaman terkait dugaan pencurian properti milik polisi dan membawa bom molotov saat aksi di depan Kantor DPRD Bali.

“Ada tiga orang yang kita amankan, sementara masih pendalaman. Dua orang membawa bom molotov dan satu orang mencuri gas air mata Polri di Renon,” ujarnya.

Sandy menjelaskan, dua orang demonstran yang membawa bom molotov berinisial MF dan MR, keduanya kelahiran 2007. Sementara satu orang lainnya berinisial ATP, kelahiran 2005.

“Mereka saat ini masih diperiksa dan akan digelar apakah melakukan pelanggaran tindak pidana atau tidak atau akan dilanjutkan untuk ditetapkan sebagai tersangka,” katanya.

Kabid Humas menambahkan, sebagian besar massa aksi yang ikut unjuk rasa merupakan pelajar SMA. Kepada polisi, mereka mengaku hanya ikut-ikutan setelah diajak oleh orang lain. Polisi juga sudah memanggil orang tua mereka untuk dilakukan pembinaan. (ANTARA)