Modal BYD Melonjak 200%, Siap Bikin Gebrakan Baru

Logo mobil listrik BYD
Logo mobil listrik BYD

 Produsen mobil listrik asal Tiongkok, BYD, kembali mencuri perhatian. Perusahaan ini menaikkan modal terdaftar dari sekitar 3 miliar yuan menjadi 9,1 miliar yuan—atau setara Rp6,64 triliun.

Kenaikan modal sebesar 200 persen ini menunjukkan bahwa BYD makin mantap melaju. Investasi modal sebesar itu bisa jadi katalis besar untuk memperkuat posisi di industri otomotif dunia.

Menariknya, ini adalah kali kedua mereka menambah modal di tahun 2025. Pada Mei lalu, peningkatan modal sempat dilakukan dari 2,9 miliar yuan menjadi 3 miliar yuan atau sekitar Rp6,9 triliun.

Sejak berdiri tahun 1995, BYD tidak hanya dikenal sebagai produsen mobil listrik. Mereka juga mengembangkan baterai, charger, dan berbagai perangkat elektronik pendukung kendaraan elektrik.

Di bawah pimpinan Wang Chuanfu, perusahaan ini melejit sebagai salah satu raksasa otomotif global. Kepercayaan pasar dan jaringan distribusi mereka terus diperkuat ke mancanegara.

Di sisi penjualan, BYD juga terus melaju. Hingga Agustus 2025, mereka sudah menjual sekitar 2,86 juta unit mobil—menunjukkan tren yang sangat positif.

Dikutip VIVA Otomotif dari Carnewschina, Kamis 4 September 2025, angka penjualan ini naik 23 persen dibanding tahun sebelumnya. Dengan target 5,5 juta unit sepanjang 2025, mereka butuh menjual rata-rata 660 ribu unit per bulan—tantangan yang cukup besar.

Selain itu, BYD giat berinvestasi dalam riset dan pengembangan. Dana segar dari penambahan modal ini bisa mendukung inovasi teknologi kendaraan listrik mereka.

Meskipun belum ada pernyataan resmi mengenai tujuan kenaikan modal ini, analis melihat ini sebagai langkah strategis. Modal baru diyakini akan digunakan untuk memperkuat teknologi dan memperluas pasar global.