Profil Abigail Limuria, Aktivis Muda Indonesia yang Jadi Sorotan Media Internasional

Nama Abigail Limuria tengah menjadi sorotan publik setelah tampil sebagai narasumber di media internasional, membahas gelombang demonstrasi yang menolak sejumlah kebijakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Sosoknya dinilai berani karena lantang menyuarakan keresahan masyarakat.
Abigail kini dikenal sebagai aktivis muda yang konsisten memperjuangkan nilai demokrasi dari perspektif generasi baru.
Profil Abigail Limuria
Abigail Limuria lahir di Jakarta pada 10 November 1994.
Ia menempuh pendidikan tinggi di Biola University, Amerika Serikat, dengan fokus studi pada Media and Cinema Arts.
Pengalaman akademiknya di luar negeri memperluas wawasan sekaligus membentuk cara pandang kritis terhadap isu-isu sosial, khususnya yang berkaitan dengan perempuan dan anak muda.
Kiprah Abigail Limuria di Tanah Air
Sekembalinya ke Indonesia, Abigail aktif menginisiasi berbagai platform sosial dan politik, di antaranya:
What Is Up Indonesia (WIUI)
Media independen berbahasa Inggris ini ia dirikan dengan gaya penyampaian pop culture dan humor.
Lewat pendekatan kreatif, WIUI menjembatani generasi muda dengan isu-isu politik Indonesia tanpa terasa menggurui.
Kolektif 17+8 Indonesia Berbenah, yang terdiri dari masyarakat sipil, influencer, musisi, dan komunitas mendatangi Gerbang Pancasila Kompleks DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025). Mereka adalah Jerhemy Owen, Jerome Polin, Abigail Limuria, Andovi da Lopez, Andhyta F. Utami (Afu), Fathia Izzati, Jovial da Lopez, hingga Ferry Irwandi.
Bijak Memilih (Think Policy)
Bersama komunitas Think Policy, Abigail menggagas gerakan edukasi politik yang menyajikan informasi pemilu secara objektif.
Program ini juga mendorong keterlibatan anak muda lewat diskusi kampus dan forum publik.
Lalita Project
Abigail turut merayakan kisah 51 perempuan inspiratif Indonesia melalui buku Lalita Project yang terbit pada 2019.
Peran Abigail Limuria dalam Gerakan 17+8 Tuntutan
Nama Abigail semakin dikenal luas pada 2025 ketika ia bersama sejumlah tokoh muda merumuskan “17+8 Tuntutan”, sebuah rangkuman aspirasi rakyat yang digaungkan dalam aksi demonstrasi.
Gerakan ini melambungkan Abigail sebagai salah satu wajah baru aktivisme Indonesia, mengingat keberanian dan konsistensinya dalam mengawal suara rakyat.
Abigail Limuria Dilirik Media Internasional
Kiprahnya tak hanya dilirik publik nasional, tetapi juga media internasional.
Abigail pernah menjadi narasumber di Al Jazeera English dan DW News untuk menjelaskan dinamika politik Indonesia dari perspektif generasi muda.
Dalam wawancara bersama Al Jazeera pada 28 September 2025, ia menjelaskan latar belakang demonstrasi sekaligus menyuarakan aspirasi rakyat dengan bahasa yang lugas, sederhana, namun penuh substansi.
Abigail Limuria merepresentasikan wajah baru aktivisme Indonesia.
Ia kritis, kreatif, sekaligus komunikatif. Dengan gaya penyampaian yang segar, ia mampu menjahit isu politik, perjuangan perempuan, hingga aspirasi publik menjadi satu benang merah.
Melalui kiprahnya, Abigail Limuria membangun ruang diskusi yang inklusif sekaligus memberdayakan generasi muda untuk terlibat dalam demokrasi.
Sebagian artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul "Siapa Abigail Limuria? Aktivis Muda yang Jadi 'Jembatan' Suara Rakyat ke Dunia".
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.