Tren Audio Mobil Indonesia: Pilihan Antara SQ, SPL, dan Sound Horeg
Dunia Audio Mobil di Indonesia Memiliki Berbagai Aliran
JAKARTA, KOMPAS.com – Dunia audio mobil di Indonesia menjanjikan banyak variasi, mulai dari fokus pada kualitas suara hingga kreasi ekstrem dengan dentuman bas yang memekakkan telinga.
Wahyu Tanuwidjaja, Chief Executive Officer PT Audioworkshop, menjelaskan bahwa aliran audio mobil biasanya dibagi menjadi tiga kategori utama.
Tim Crescendo dan Harmonic Harmony bersama produk audio mobil buatan Indonesia yang meraih prestasi di EMMA Eurofinals 2025, Salzburg, Austria
Kategori pertama adalah Sound Quality (SQ), yang menitikberatkan pada detail suara yang seimbang dan nyaman untuk digunakan sehari-hari.
“Fokusnya pada suara yang detail, seimbang, dan nyaman dipakai harian,” ungkap Wahyu saat berbincang dengan Kompas.com beberapa waktu lalu.
Kategori kedua adalah Sound Pressure Level (SPL), yang diibaratkan sebagai drag race dalam dunia audio mobil. “Biasanya menggunakan subwoofer besar untuk mengukur dB dengan alat time lab,” ujar Wahyu menambahkan.
Modifikasi audio mobil menggunakan konfigurasi three way, cocok untuk pemula
Ketiga adalah Sound Quality Loud (SQL), yang merupakan gabungan antara SQ dan SPL. “Suara enak tapi tetap kencang, biasanya dipasang di bagasi dengan banyak speaker. Suaranya tidak asal kencang tapi tetap nyaman didengar,” jelas Wahyu.
Sound Horeg: Kontroversi dalam Dunia Audio Mobil
Di luar kategori resmi tersebut, istilah “sound horeg” muncul dan memicu kontroversi di kalangan penggemar audio mobil.
Operator Brewog Audio, Ahmad Abdul Aziz (29) atau akrab disapa Memed.
Agus Yudi, pemilik bengkel spesialis Dim Audio di Depok, menjelaskan bahwa sound horeg sebenarnya masih dapat dikategorikan sebagai SQL, tetapi dalam versi yang jauh lebih ekstrem.
“Sound horeg itu masuknya ke SQL, tapi overcapacity dan lebih ekstrem. Lebih mirip panggung besar. Walaupun mereka ada alat tertentu untuk setting alat musik, konsepnya lebih bebas, kayak kelas FFA (Free for All) di balap,” terang Agus.
Dalam kontes audio resmi, biasanya terdapat aturan jarak tertentu, yang berkisar antara 5 sampai 20 meter untuk penilaian.
Ragam pilihan aksesori untuk modifikasi audio mobil. Harganya mulai Rp 7,5 juta sampai ratusan juta rupiah
Namun, sound horeg lebih lepas dari batasan tersebut.
Agus memberikan contoh bahwa ada kontes audio SPL/SQL di mana dentuman basnya dapat menggelegar.
“Itu akan ketahuan berapa desibelnya. Kalau sudah ekstrem bisa sampai 150 dB ke atas, itu diwajibkan di luar mobil. Itu jedag-jedug sebentar, paling 5–10 detik, karena kalau lama bisa merusak telinga,” jelas Agus.
Kiblat Audio Mobil: Jakarta dan Sekitarnya
Agus juga menceritakan bahwa dirinya pernah aktif mengikuti kompetisi audio. “Dulu sekitar 2018 ke bawah, banyak event di Jabodetabek. Tapi yang jadi aturan resmi ya tiga kategori tadi: SQ, SPL, dan SQL,” ucapnya.
Menurut Agus, pusat pertumbuhan audio mobil memang banyak terjadi di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
“Waktu itu SPL sama SQL lebih ramai karena orang suka nongkrong, suka kerumunan. Sekarang lebih banyak ke sound quality, lebih tenang,” imbuhnya.
Modifikasi audio mobil di Cartens Audio Jakarta
Pilihan Bergantung pada Selera Pribadi
Bagi para pecinta audio mobil, pilihan yang ada bergantung pada selera masing-masing.
Ada yang ingin mendengarkan detail musik yang jernih, ada pula yang mengejar dentuman bas mengguncang dada, dan ada yang mencari sensasi panggung melalui sound horeg.
Namun, yang pasti, aturan resmi dalam kompetisi audio mobil tetap berpatokan pada tiga kategori utama: SQ, SPL, dan SQL.
Bagi para pecinta musik dan mobil, dunia audio mobil memberikan banyak pilihan yang mencerminkan selera dan preferensi masing-masing, menghadirkan pengalaman unik dalam setiap dentuman suara.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.
