Ilustrasi terjebak di kerumunan demonstrasi

Aliansi Perempuan Indonesia berencana menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Rabu, 3 September 2025. Diperkirakan, sekitar 300 anggota aliansi akan turun langsung ke jalan.

Tuntutan utama mereka adalah mendesak Presiden Prabowo Subianto agar menghentikan tindakan represif aparat terhadap massa demonstrasi yang kerap terjadi belakangan ini.

Keterlibatan perempuan dalam aksi turun ke jalan bukanlah hal baru. Namun, setiap kali perempuan memutuskan untuk ikut bersuara di ruang publik, ada tantangan tambahan yang harus dipikirkan.

Tidak hanya soal keberanian menghadapi kerumunan dan aparat, tapi juga bagaimana menjaga keamanan, kenyamanan, serta kesehatan diri selama aksi berlangsung. Persiapan matang menjadi kunci agar perempuan tetap bisa menyuarakan aspirasinya tanpa mengorbankan keselamatan.

Pakaian & Penampilan yang Tepat

Demo biasanya berlangsung di ruang terbuka, berjam-jam, bahkan bisa melibatkan kericuhan. Karena itu, pilihan pakaian sangat berpengaruh pada kenyamanan dan keamanan.

Gunakan pakaian simpel dan netral. Hindari warna atau atribut mencolok yang bisa memancing perhatian berlebih. Pakaian longgar dengan bahan adem lebih nyaman dipakai seharian.
Sepatu tertutup dan ringan. Sneakers adalah pilihan terbaik karena melindungi kaki sekaligus memudahkan untuk bergerak cepat jika situasi darurat.
Hijab praktis atau rambut terikat sederhana. Untuk yang berhijab, pilih bahan ringan dan ikatan yang kuat. Bagi yang tidak berhijab, ikat rambut dengan rapi agar tidak mengganggu penglihatan.

Perlengkapan untuk Menghadapi Gas Air Mata

Risiko terpapar gas air mata cukup besar dalam aksi massa. Karena itu, perlengkapan perlindungan diri menjadi sangat penting.

Masker kain tebal atau respirator untuk melindungi saluran pernapasan.
Kacamata renang atau goggles agar mata terlindung dari perih dan pedih akibat gas.
Syal atau scarf basah bisa menjadi alternatif darurat untuk menutup hidung dan mulut.

Kesiapan sederhana ini bisa membuat perbedaan besar ketika kondisi mulai tidak terkendali.

Kebutuhan Kesehatan & Kebersihan

Perempuan memiliki kebutuhan unik yang sering kali terabaikan saat berada di ruang publik, termasuk ketika berdemo.

Air minum kecil untuk mencegah dehidrasi.
Larutan garam atau air mineral untuk berkumur bila terpapar gas air mata.
Pembalut, pantyliner, atau menstrual cup. Karena aksi bisa berlangsung lama dan akses toilet terbatas, lebih baik berjaga-jaga.
Tisu basah dan hand sanitizer untuk menjaga kebersihan di lapangan.

Hal-hal kecil ini bisa sangat membantu menjaga kenyamanan sepanjang aksi.

Barang Esensial yang Harus Dibawa

Selain perlengkapan dasar, ada beberapa barang wajib yang tidak boleh tertinggal:

Kartu identitas dan uang secukupnya. Bawa seperlunya saja agar tidak merepotkan.
Ponsel dengan baterai penuh + powerbank. Pastikan nomor darurat sudah disimpan.
Makanan ringan praktis. Granola bar, biskuit, atau cokelat bisa jadi penyelamat saat energi menurun.

Keamanan & Strategi di Lapangan

Keamanan diri harus selalu menjadi prioritas.

Tuliskan kontak darurat di lengan dengan spidol permanen. Jika ponsel hilang, nomor ini bisa sangat berguna.
Jangan membawa perhiasan atau tas besar. Simpel lebih aman.
Datang dan bergerak bersama kelompok. Perempuan lebih rentan jika sendirian di tengah kerumunan besar.
Kenali titik kumpul dan jalur evakuasi. Ini penting untuk menghindari panik jika situasi memburuk.

Persiapan Mental

Demo bukan sekadar berjalan sambil membawa poster. Ada dinamika emosi, tekanan, dan potensi risiko.

Siapkan mental menghadapi situasi tak terduga. Dari cuaca panas hingga kemungkinan kericuhan.
Tetap tenang dan jangan mudah terpancing provokasi. Fokus pada tujuan aksi.
Ingat bahwa aksi damai lebih kuat. Suara perempuan bisa mengguncang tanpa harus dibarengi kekerasan.