Bahlil Sebut Pemerintah Siap Berikan Insentif Mobil Hidrogen, Toyota Cuma Minta Ini

Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia, menyebut pemerintah siap memberikan insentif untuk mobil hidrogen.
Ia menyebut, pemerintah harus menunggu terlebih dulu produk mobil hidrogen dijual di Indonesia.
"Insentifnya nanti dibahas-lah. Kalau sudah ada (produknya), baru (insentif hadir). Jadi kita lagi tanya siapa yang masuk, siapa yang melakukan investasi. Kita minta proposal mereka. Kalau itu oke, kita akan jalankan," pungkasnya.
Ia mencontohkan, situasinya kurang lebih mirip dengan awal era kendaraan listrik di Tanah Air.
Saat itu, Hyundai menjajaki peluang dengan membangun pabrik mobil listrik di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Waktu itu saya masih Menteri Investasi dan saya pikir modusnya akan seperti juga dengan mobil hidrogen. Tinggal kita lihat, variabel mana yang pemerintah hadir untuk memberikan insentif agar feasible ketika dia melakukan investasi," kata Bahlil.
"Nah, kalau ditanya, bagaimana regulasinya? Memang selama ini kita punya regulasi untuk mobil listrik. Belum hidrogen. Nah, kalau sudah banyak, sudah bagus (demand-nya), dan kita lihat potensi market yang sudah ada, maka pemerintah harus melakukan penyelesaian," lanjutnya.
Terkait rencana pemerintah memberikan insentif untuk mobil hidrogen, Nandi Julyanto selaku Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memberikan tanggapannya.
Menurut Nandi, apapun jenis kendaraannya, harus bisa mendapatkan insentif yang sesuai dengan seberapa besar kendaraan tersebut mampu mengurangi emisi karbon.