Progres RUU KUHAP: Habiburokhman Dapat Kabar dari Dasco soal DIM dari Pemerintah

Komisi III DPR RI dalam RDPU membahas revisi KUHAP di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 18 Juni 2025
Komisi III DPR RI dalam RDPU membahas revisi KUHAP di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 18 Juni 2025

Habiburokhman menyampaikan demikian di sela-sela Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 18 Juni 2025.

"Saya tadi waktu bapak bicara, ditelepon dari Pak Dasco. Masuk, DIM yang dari pemerintah alhamdulilah sudah ada," kata Habiburokhman.

"Jadi, kalau mau raker kick off-nya besok pun sudah bisa. Tapi, enggak apa-apa. Kita terima dulu audiensinya ini," lanjut politikus Partai Gerindra itu. 

Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Desember 2024

Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Desember 2024

Dalam kesempatan itu, Habiburokhman menjelaskan alasan pihaknya mengebut pembahasan RUU KUHAP selama masa reses. Dia menyebut, pembahasan dikebut karena kondisinya kini sudah darurat.

"Kenapa cepat Pak? Karena ini kan sudah emergency, semakin lama kita berdebat tanpa menghasilkan sesuatu yang secara signifikan mengamuatkan peran people, semakin banyak orang-orang yang menderita karena masih diberlakukannya KUHAP yang existing saat ini," tutur dia. 

Dia pun merespons kritik dari sejumlah pihak mengenai percepatan pembahasan RUU KUHAP. Salah satunya dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).

Dia bilang agar YLBHI bisa memahami situasi emergency sehingga mesti paham.

"YLBHI sama saya, saya sama juga YLBHI. Saya praktik jadi advokat publik puluhan tahun kan, paham sekali, banyak sekali Pak yang client kita yang berduit saja diperlakukan tidak adil," ujar Habiburokhman. 

"Apalagi yang tidak berduit yang orang-orang susah itu enggak bisa didampingi. Ketika didampingi advokatnya enggak bisa debat, nggak bisa ngomong, ya karena itu kita perlu segera Pak," tutur Habiburokhman.