Sering Pakai Headset Wireless? Hati-hati Risikonya untuk Otak!

Kemudahan yang ditawarkan headset wireless memang menggoda. Tak perlu ribet dengan kabel, bisa disambungkan ke berbagai perangkat, dan praktis digunakan saat olahraga, bekerja, atau bahkan bersantai di tempat umum.
Tapi, pernahkah kamu berpikirpa apakah penggunaan headset nirkabel ini benar-benar aman untuk kesehatan dalam jangka panjang? Dalam beberapa tahun terakhir, kekhawatiran soal paparan radiasi dari perangkat wireless seperti headset Bluetooth mulai mencuat.
Salah satu suara paling lantang datang dari Dr. Devra Davis, seorang ahli toksikologi lingkungan dan pendiri Environmental Health Trust (EHT). Ia telah lama mengkaji dampak gelombang radiofrekuensi terhadap kesehatan manusia dan mengingatkan bahwa kenyamanan ini mungkin datang dengan konsekuensi serius.
Risiko Radiasi Gelombang Mikro dari Headset Wireless
Headset nirkabel bekerja dengan cara mengirimkan sinyal melalui gelombang radio atau gelombang mikro (microwave radiation). Meskipun daya yang digunakan terbilang kecil, paparan yang terjadi bersifat terus-menerus dan dekat dengan area kepala, khususnya otak dan telinga.
Menurut Dr. Devra Davis, perangkat seperti AirPods, headphone Bluetooth, dan wireless earbuds memancarkan radiasi frekuensi radio yang diklasifikasikan sebagai kemungkinan karsinogen oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), bagian dari WHO. Bahkan dalam paparan jangka panjang dengan level rendah sekalipun, potensi risikonya tetap ada.
Bukti Ilmiah yang Mendukung Kekhawatiran Ini
Beberapa penelitian memang belum sepenuhnya konklusif, tapi ada data yang patut diperhatikan:
- National Toxicology Program (NTP) di AS menemukan adanya peningkatan risiko tumor otak dan jantung pada tikus jantan yang terpapar gelombang radiofrekuensi serupa dengan yang digunakan ponsel dan headset wireless.
- Penelitian oleh Ramazzini Institute di Italia juga menunjukkan hasil serupa, bahkan dengan paparan dalam jumlah kecil yang setara dengan penggunaan sehari-hari.
Davis menjelaskan bahwa radiasi non-ionisasi, seperti dari Bluetooth atau Wi-Fi, memang tidak cukup kuat untuk merusak DNA secara langsung.
“Namun radiasi ini tetap dapat memengaruhi aktivitas sel dan proses biokimia dalam tubuh, termasuk stres oksidatif, disfungsi mitokondria, serta peradangan kronis,” kata dia.
Siapa yang Paling Rentan?
Kelompok yang paling berisiko adalah anak-anak dan remaja. Otak anak-anak menyerap radiasi lebih banyak dibandingkan otak orang dewasa karena tengkoraknya yang lebih tipis dan jaringan otak yang lebih lunak.
“Kita harus jauh lebih berhati-hati dalam memperkenalkan teknologi nirkabel ke anak-anak. Efek dari paparan selama masa perkembangan otak bisa berlangsung seumur hidup,” Dr. Devra Davis menekankan.
Gejala yang Mungkin Timbul dari Paparan Berlebihan
Meskipun tidak semua orang akan mengalami dampak langsung, ada beberapa keluhan yang dilaporkan oleh pengguna headset wireless dalam jangka panjang:
- Sakit kepala atau tekanan di kepala setelah penggunaan lama
- Telinga berdenging atau tinnitus
- Sulit tidur atau kualitas tidur menurun
- Kelelahan kronis
- Penurunan konsentrasi dan daya ingat
Gejala-gejala ini, menurutDavis, bisa jadi merupakan reaksi tubuh terhadap paparan elektromagnetik tingkat rendah yang terus-menerus.
Tips Aman Menggunakan Headset Wireless
Bukan berarti kamu harus berhenti total memakai headset wireless. Namun, kamu bisa menerapkan prinsip precautionary use atau penggunaan dengan kehati-hatian. Berikut beberapa tips dari Dr. Devra Davis dan tim EHT:
- Gunakan Headset Kabel Saat Di Rumah atau Kantor
Headset kabel tidak memancarkan radiasi frekuensi radio, sehingga lebih aman untuk penggunaan jangka panjang. - Hindari Pemakaian Terus-Menerus
Batasi durasi penggunaan headset wireless. Gunakan hanya saat diperlukan, misalnya saat sedang rapat virtual atau berolahraga. - Gunakan Mode Speakerphone
Jika memungkinkan, gunakan speaker pada ponsel untuk menghindari radiasi langsung ke kepala. - Jangan Gunakan Headset Wireless Saat Sinyal Lemah
Saat sinyal buruk, perangkat akan bekerja lebih keras dan memancarkan radiasi lebih besar. - Cabut Headset dari Telinga Saat Tidak Dipakai
Banyak orang membiarkan AirPods menempel di telinga sepanjang hari padahal tidak sedang digunakan. Ini sebaiknya dihindari. - Jauhkan dari Anak-Anak
Jangan biarkan anak-anak menggunakan perangkat wireless terlalu lama. Gunakan alternatif lain seperti speaker atau headset kabel.
Bagaimana dengan Standar Keamanan Saat Ini?
Saat ini, sebagian besar perangkat headset wireless telah memenuhi standar keamanan dari FCC (Komisi Komunikasi Federal di AS). Namun, menurut Dr. Davis, standar itu sudah sangat ketinggalan zaman dan tidak memperhitungkan paparan jangka panjang atau penggunaan simultan beberapa perangkat nirkabel dalam sehari.
Ia menambahkan, regulasi yang ada dirancang untuk paparan singkat terhadap satu perangkat, bukan situasi modern di mana seseorang menggunakan AirPods, sambil membawa ponsel, laptop, dan dikelilingi Wi-Fi 24 jam.