Thailand-Kamboja Diambang Konflik, DPR RI Minta Kedepankan Solusi Damai dan Dialog

KONFLIK yang terjadi di perbatasan Thailand dan Kamboja berpotensi memanas. Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera mengajak seluruh pihak untuk saling menahan diri, menghentikan kekerasan, dan mengedepankan solusi damai melalui jalur diplomasi. Dia percaya tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan lewat dialog. “Satu langkah damai bisa menyelamatkan ribuan nyawa," kata Mardani, dalam keterangan pers, dikutip Jumat (25/7). Pihaknya juga menegaskan semangat ASEAN sebagai komunitas yang menjunjung tinggi perdamaian, stabilitas, dan kerja sama regional harus terus dijaga. Ia yakin tantangan sebesar apa pun dapat diatasi melalui komunikasi terbuka dan saling pengertian. Oleh sebab itu, Mardani mengajak seluruh negara anggota ASEAN untuk merespons situasi tersebut dengan semangat solidaritas regional. BKSAP juga mendorong pemanfaatan forum-forum ASEAN sebagai wadah mediasi dan dialog damai. "Indonesia siap mendukung setiap upaya menuju gencatan senjata dan pemulihan kepercayaan antarkedua negara sahabat tersebut," ungkap politikus PKS ini.
Bentrokan bersenjata yang terjadi di wilayah perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa dalam jumlah besar dari warga sipil. Berdasarkan laporan, sebanyak sembilan warga sipil meninggal dunia, dengan rincian enam korban di Provinsi Sisaket, dua korban di Surin, dan satu korban di Ubon Ratchathani.
Situasi ini menimbulkan duka tidak hanya bagi masyarakat kedua negara, tetapi juga menjadi perhatian kawasan secara keseluruhan.(knu)