Lingkaran Persahabatan Ternyata Punya Batas, Ini Alasannya

Di Hari Persahabatan Internasional yang diperingati setiap 30 Juli ini, coba pikirkan 15 orang yang paling sering berinteraksi dengan kamu. Mungkin mereka teman kerja, keluarga, sahabat, atau pasangan. Tapi tahukah kamu? Dari 15 itu, hanya sekitar 5 orang yang benar-benar jadi “inti” dalam hidupmu.
Mereka inilah yang selalu kamu hubungi saat ada kabar baik (atau buruk), yang tahu wajahmu saat sedang down, yang bikin kamu ketawa di tengah stres. Di dunia psikologi, ini disebut bagian dari inner circle, lingkaran persahabatan paling dekat yang menyedot 40 persen energi sosial kita.
Uniknya, saat kita jatuh cinta, seseorang yang sedang bikin hati kita berbunga-bunga itu baru bisa langsung masuk ke 5 besar ini, tapi konsekuensinya biasanya satu sahabat atau anggota keluarga keluar dari lingkaran.
Dalam inner circle kita yang sekitar 10 orang itu, mereka tetap spesial. Mereka bisa diandalkan saat kita butuh bantuan, mungkin tidak setiap hari ngobrol, tapi selalu ada saat kita sedang butuh dukungan.
Ilustrasi pembohong.
Nah, dari 15 itu, lingkaran bisa melebar jadi 150, jumlah maksimal hubungan sosial bermakna yang bisa manusia pertahankan, menurut teori terkenal yang disebut Dunbar’s Number. Lebih dari itu? Kita mungkin masih bisa kenal, tapi tidak bisa benar-benar dekat.
Menurut Dunbar, bagian dari menjalin persahabatan adalah kemampuan untuk mentalisasi atau membayangkan isi pikiran orang lain. Secara kognitif, proses ini sangat menguras energi, sehingga percakapan intim biasanya hanya bisa bertahan maksimal antara empat orang sebelum akhirnya terpecah menjadi kelompok-kelompok kecil.
Jika percakapannya melibatkan spekulasi tentang kondisi mental orang yang tidak hadir (misalnya bergosip), batasnya turun jadi tiga orang.
Jadi, di Hari Persahabatan ini, coba kirim pesan ke lima orang yang paling dekat di hidupmu. Mereka bukan cuma “teman” mereka adalah penopang emosimu, pelipur lelahmu, dan bagian penting dari keseharianmu.