Top 5+ Kesalahan Membuat Donat dan Solusinya, Tidak Bantat dan Berminyak

Donat bantat disebabkan oleh ragi tidak aktif. Ciri ragi aktif bisa dilihat saat bahan pengembang ini dicampur dengan gula dan air hangat.

Sementara donat yang terlalu berminyak disebabkan oleh pemilihan jenis minyak hingga cara menggoreng yang salah.

Hindari kesalahan membuat donat seperti ini. Kamu bisa menerapkan tips membuat donat ala koki profesional Independent Pastry Chef sekaligus Education Coordinator of Indonesia Pastry Bakery Society, Arief Maulana Ikhsan.

Cara membuat donat mengembang sempurna dan tidak berminyak bergantung pada beberapa faktor. Mulai dari pemilihan bahan, durasi menggoreng, hingga teknik fermentasi adonan donat berikut ini.

1. Fermentasi donat terlalu lama

Sedikitnya, adonan donat mesti diistirahatkan (resting) sebanyak dua kali. Proses ini juga dikenal dengan sebutan proofing.

Adonan donat sulit mengembang sempurna (bantet) bila belum diistirahatkan dalam waktu cukup. Sebaliknya, adonan donat yang difermentasi terlalu lama, juga bisa menyebabkan donat gagal.

"Kalau kurang resting, tekstur donat akan padat karena tekstur donat ringan itu dipengaruhi oleh udara yang dihasilkan ragi," jelas Chef Arief.

ilustrasi adonan donat

Selama fermentasi adonan donat, ragi akan "memakan" donat dan menghasilkan karbondioksida. Semakin lama adonan didiamkan, aroma ragi semakin menyengat.

"Tetapi adonan donat juga tidak boleh didiamkan terlalu lama atau overproofing nanti hasilnya keriput," tambah dia saat ditemui Kompas.com di Pameran Food Hospitality (FHI) 2025, Selasa (22/7/2025).

Chef Arief tidak menyebut durasi fermentasi adonan donat yang pasti. Sebab, proses ini sangat dipengaruhi oleh suhu ruangan yang berbeda-beda di setiap tempat.

Menurut dia, adonan donat cukup difermentasi hingga ukurannya mengembang dua kali lipat (double sized).

2. Pakai minyak goreng cair

Ilustrasi minyak padat.

Penggunaan jenis minyak goreng cair dalam jumlah banyak, berpotensi menghasilkan donat sangat berminyak.

Namun, kesalahan membuat donat yang satu ini tidak serta-merta menghasilkan donat gagal.

Untuk produksi donat skala kecil di rumah, boleh saja menggunakan minyak goreng cair. Namun, bagi penjual donat yang rutin memproduksi donat dalam jumlah banyak, sebaiknya hindari jenis minyak ini.

Adonan donat cenderung menyerap banyak minyak saat digoreng menggunakan jenis minyak cair.

Solusi:

Sebagai altenatif, Chef Arief menyarankan penjual donat memilih jenis minyak padat atau minyak beku.

"Terlepas dari alasan kesehatan, minyak padat itu lebih bagus buat donat karena tidak akan lengket saat menggoreng," tutur Chef Arief.

Selain itu, jenis minyak padat cenderung tidak menyerap banyak minyak saat menggoreng adonan donat karena memiliki titik leleh lebih tinggi.

3. Menggoreng donat di minyak dingin

Jangan buru-buru menggoreng donat bila minyaknya belum panas. Hal ini bisa menyebabkan donat menyerap lebih banyak minyak daripada yang seharusnya.

Adonan donat juga tidak boleh digoreng dalam minyak terlalu panas. Bukan matang sempurna, bagian dalam donat justru tetap mentah, sementara bagian luarnya mudah gosong.

"Normalnya, adonan donat yang dimasukkan ke dalam minyak kurang panas, akan sangat berminyak," ujar Chef Arief.

Solusi:

Manfaatkan termometer khusus memasak dan atur suhu minyak untuk menggoreng donat di angka 155-160 derajat Celsius.

"Kalau suhu penggorengannya di bawah itu, berpotensi berminyak. Kalau suhunya ketinggian, bagian dalamnya mentah," jelas dia.

4. Terlalu sering bolak-balik donat saat digoreng

Ilustrasi menggoreng donat.

Terlalu sering membolak-balikan donat selama digoreng menyebabkan warna kudapan ini tidak merata.

Satu sisi donat bisa jadi sudah coklat menggelap, sementara sisi lainnya belum tentu berwarna serupa.

Solusi:

Penting untuk mengetahui durasi menggoreng donat. Menurut Chef Arief, donat hanya perlu digoreng selama satu hingga dua menit.

"Normalnya, satu sisi donat cukup digoreng satu sampai dua menit. Kemudian, balik sisi satunya dan goreng lagi dua menit. Cukup satu kali dibalik," tuturnya.

Bila menerapkan cara ini, donat yang digoreng akan menghasilkan cincin putih (white ring) yang menandakan donat berhasil digoreng sempurna.

5. Salah mengolah adonan donat beku

Chef Arief menuturkan, adonan donat boleh saja disimpan beku di freezer untuk diolah keesokan harinya.

"Namanya frozen dough. Biasanya setelah produksi, adonan donat disimpan dulu. Besoknya baru diistirahatkan dan ditimbang. Intinya menunda," kata dia.

Namun, kondisi kulkas atau freezer harus tepat. Jika suhu dingin atau bekunya tidak normal atau wadah penyimpanan adonan donat tidak ditutup rapat, kualitas adonan donat akan berkurang. 

Belum lagi, setelah dikeluarkan dari freezer, donat beku tidak boleh langsung digoreng dalam minyak panas.

Solusi:

Adonan donat beku harus diistirahatkan kembali seperti adonan donat pada umumnya.

Setelah tekstur adonan donat beku kembali normal di suhu ruang, kamu bisa melanjutkan proses mengempeskan adonan, menimbang, proofing, lalu menggorengnya.