Bukan Utuh, Begini Cara Makan Kue Bulan ala Orang China

Kue bulan menjadi sorotan utama pada Festival Pertengahan Musim Gugur (Mid-Autumn Festival) setiap tahunnya.
Masyarakat China biasa merayakan festival kue bulan setiap tanggal 15 bulan 8, sesuai penanggalan tradisional China. Tradisi ini juga mengakar bagi keturunan China di Indonesia.
Kue bulan (mooncake) merupakan penganan yang terbuat dari kulit tepung tang mien, serta isian berbeda-beda, tergantung variannya.
Umumnya, kue bulan diisi dengan daging babi, lotus, kacang merah, pandan, wijen hitam, dan tambahan kuning telur.
Gramasi isian kue bulan lebih banyak dibanding kulitnya. Itu sebabnya, tak mudah membuat kue bulan bila belum terbiasa.
Jika salah, adonan kulit kue bulan yang cukup tipis, bisa sobek dan gagal menutupi seluruh bagian isi mooncake.
Cara makan kue bulan
Ukuran kue bulan bervariasi. Kue berbentuk bulat ini umumnya berdiameter 4-10 sentimeter (Cm).
Meski ukurannya terbilang medium, kue bulan tidak lantas digigit langsung, melainkan dipotong-potong terlebih dulu.
Executive Chinese Chef JW Marriott Hotel Jakarta, Goh Chin Yan, mengatakan, potongan kue bulan bisa disesuaikan dengan selera masing-masing.
"Ada orang yang merasa cukup memotong kue bulan menjadi empat bagian, delapan bagian. Bahkan, ada yang membaginya menjadi 16 potongan kecil," ujar Chef Goh ketika ditemui Kompas.com usai acara pertemuan media di Pearl Chinese Restaurant JW Marriot Hotel Jakarta, Jumat (25/7/2025).
Ilustrasi kue bulan yang belum dipanggang.
Setelah itu, potongan kue bulan bisa langsung disantap menggunakan tangan, tusuk kayu, maupun garpu.
Selagi menikmati kue bulan, kata Chef Goh, masyarakat China juga biasa menghidangkan segelas teh.
"Kalau di Hong Kong, China, Malaysia, dan Singapura, mereka memakan kue bulan pakai teh sambil bersantai," kata dia.
Minuman pendamping kue bulan tidak terbatas pada teh. Kamu juga bisa memadukan santapan ini dengan kopi, sesuai selera.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!