Apa Itu Campak? Kenali Gejala, Penyebab, dan Mengapa Kasusnya Tinggi di Sumenep

campak, KLB Campak, gejala campak, pengobatan campak, penyakit campak, Campak pada anak, campak adalah, campak menular, apa itu campak, apakah campak berbahaya, Apa Itu Campak? Kenali Gejala, Penyebab, dan Mengapa Kasusnya Tinggi di Sumenep, Apa itu campak?, Bagaimana cara penularan campak?, Apa saja gejala campak?, Siapa saja yang berisiko terkena campak?, Hati-hati dengan komplikasi akibat campak, Tingginya kasus campak di Sumenep

Kasus campak terbanyak dilaporkan terjadi di lima kecamatan di Sumenep, Jawa Timur. Kecamatan Kalianget memiliki 220 kasus, Rubaru dengan 146 kasus, Kota dengan 122 kasus, Dasuk dengan 115 kasus, dan Saronggi dengan 107 kasus.

Terhitung sejak Januari sampai Agustus 2025, tercatat ada ada 1.944 kasus campak dengan 12 anak meninggal dunia, menurut data Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep. 

"Rata-rata dari kasus meninggal itu tidak terimunisasi. Khususnya campak. Bahkan ada yang tidak terimunisasi sama sekali, zero dose istilahnya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri, dilaporkan oleh , Rabu (20/8/2025).

Inilah mengapa pemerintah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) pada Agustus.

Namun, apa itu campak dan seperti apa penyebarannya? Berikut Kompas.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (22/8/2025).

Apa itu campak?

campak, KLB Campak, gejala campak, pengobatan campak, penyakit campak, Campak pada anak, campak adalah, campak menular, apa itu campak, apakah campak berbahaya, Apa Itu Campak? Kenali Gejala, Penyebab, dan Mengapa Kasusnya Tinggi di Sumenep, Apa itu campak?, Bagaimana cara penularan campak?, Apa saja gejala campak?, Siapa saja yang berisiko terkena campak?, Hati-hati dengan komplikasi akibat campak, Tingginya kasus campak di Sumenep

Kasus campak di Sumenep mencapai 1.944 dengan 12 anak meninggal. Ketahui penyebab, gejala, cara penularan, dan langkah pencegahan campak.

Dilansir dari situs web resmi jaringan rumah sakit (RS) Mitra Keluarga, campak adalah penyakit yang disebabkan oleh Morbillivirus dari keluarga paramyxovirus.

Penyakit menular yang juga disebut sebagai morbili atau measles ini umumnya menyerang anak-anak, meskipun bisa juga mengenai orang dewasa. 

Dilansir dari situs web milik RS Primaya, campak bisa mengarah pada komplikasi yang lebih serius.

Saat seseorang terinfeksi virus penyebab campak, gejalanya mulai muncul sekitar satu sampai dua minggu setelah virus memasuki tubuh.

Dengan kata lain, masa inkubasi virus penyebab campak adalah tujuh sampai delapan hari, sedangkan gejala campak akan muncul selama tujuh sampai 14 hari.

Bagaimana cara penularan campak?

Campak menular lewat droplet yang dikeluarkan oleh pengidapnya ketika mereka bersin dan batuk.

Siapa pun yang terkena droplet akan tertular, meskipun anak berusia di bawah lima tahun lebih rentan terhadap campak.

Penularan terjadi tidak hanya ketika seseorang berada di depan pengidap campak saat mereka bersin dan batuk, tapi juga ketika menyentuh permukaan yang terkena droplet lalu menempelkan tangan ke hidung atau mulut.

Apa saja gejala campak?

campak, KLB Campak, gejala campak, pengobatan campak, penyakit campak, Campak pada anak, campak adalah, campak menular, apa itu campak, apakah campak berbahaya, Apa Itu Campak? Kenali Gejala, Penyebab, dan Mengapa Kasusnya Tinggi di Sumenep, Apa itu campak?, Bagaimana cara penularan campak?, Apa saja gejala campak?, Siapa saja yang berisiko terkena campak?, Hati-hati dengan komplikasi akibat campak, Tingginya kasus campak di Sumenep

Kasus campak di Sumenep mencapai 1.944 dengan 12 anak meninggal. Ketahui penyebab, gejala, cara penularan, dan langkah pencegahan campak.

Secara umum, gejala campak adalah demam yang disertai dengan batuk dan pilek, serta muncul ruam pada beberapa bagian tubuh.

Demam biasanya dengan temperatur lebih dari 38 derajat celsius dan berlangsung selama tiga hari atau lebih.

Untuk batuk, pilek, mata merah, dan mata berair, biasanya pengidap rubella bisa mengalami salah satu atau lebih dari satu gejala tersebut.

Gejala lainnya mencakup radang tenggorokan, bercak putih keabuan pada mulut dan tenggorokan, serta mata menjadi sensitif terhadap cahaya.

Tiga fase gejala campak

Umumnya, gejala campak dibagi menjadi tiga fase. Fase pertama adalah demam yang disertai batuk atau pilek.

Kemudian adalah fase kedua berupa muncul ruam kemerahan di beberapa bagian tubuh, dan fase ketiga yaitu ruam yang menghitam dan perlahan memudar.

Siapa saja yang berisiko terkena campak?

Virus penyebab campak bisa menyerang orang dewasa, terutama anak-anak, yang belum pernah mendapat vaksin, atau belum pernah terkena campak saat masih kecil.

Faktor lainnya seseorang mengalami campak adalah melakukan perjalanan ke daerah yang terdampak wabah dan kekurangan vitamin A.

Untuk kelompok orang yang berisiko terkena campak mencakup bayi berusia di bawah setahun, anak dengan kondisi kesehatan buruk, orang dengan penyakit kronis, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Hati-hati dengan komplikasi akibat campak

campak, KLB Campak, gejala campak, pengobatan campak, penyakit campak, Campak pada anak, campak adalah, campak menular, apa itu campak, apakah campak berbahaya, Apa Itu Campak? Kenali Gejala, Penyebab, dan Mengapa Kasusnya Tinggi di Sumenep, Apa itu campak?, Bagaimana cara penularan campak?, Apa saja gejala campak?, Siapa saja yang berisiko terkena campak?, Hati-hati dengan komplikasi akibat campak, Tingginya kasus campak di Sumenep

Kasus campak di Sumenep mencapai 1.944 dengan 12 anak meninggal. Ketahui penyebab, gejala, cara penularan, dan langkah pencegahan campak.

Campak bisa menyebabkan komplikasi yang sangat berbahaya. Penderita komplikasi campak memang cukup sedikit.

Kendati demikian, bukan berarti kamu tidak perlu waspada. Contoh komplikasinya adalah radang pada telinga, bronkitis, infeksi paru-paru seperti pneumonia, dan infeksi otak atau ensefalitis.

Tingginya kasus campak di Sumenep

Sebelumnya, ada lima kecamatan dengan kasus campak terbanyak di Sumenep yaitu Kalianget, Rubaru, Kota, Dasuk, dan Saronggi.

Achmad Syamsuri mengatakan, sebagian besar pasien campak sudah mendapat penanganan medis. Namun, di antara mereka ada yang harus dirujuk ke rumah sakit.

Untuk menekan penyebaran, pihaknya akan menggelar imunisasi massal mulai Senin (25/8/2025) mendtaang.

Upaya ini menargetkan anak berusia sembilan bulan sampai 59 bulan di 26 puskesmas, baik di daratan maupun kepulauan.

Pemicu tingginya kasus campak di Sumenep

Terkait pemicu tingginya kasus campak di Sumenep, diyakini salah satunya dipicu oleh banyaknya anak yang tidak mendapat imunisasi saat pandemi Covid-19.

Saat itu, pemerintah membatasi kegiatan masyarakat, termasuk posyandu yang seharusnya rutin digelar di desa-desa.

Alhasil, banyak dari mereka yang lolos dari imunisasi campak sehingga tidak terlindungi dari virus. Ketahanan tubuhnya pun menjadi rentan.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!