Ditanya soal Balita Sukabumi Tewas karena Cacingan, Menko PMK Irit Bicara: Saya Ngantuk

Menko PMK, Pratikno
Menko PMK, Pratikno

  Kasus meninggalnya RY, balita berusia 4 tahun di Sukabumi, Jawa Barat, akibat infeksi cacing, masih menjadi perhatian publik. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, memilih menahan komentar terkait kasus ini. Menurutnya, detail penanganan kasus sepenuhnya berada di tangan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Mungkin begitu ya, Kemenkes yang mengawal cukup detail,” ujar Pratikno di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, dilihat dari unggahan video akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall, Jumat 22 Agustus 2025.

Saat awak media mencoba menanyakan update kasus RY, Pratikno mengaku sangat mengantuk usai mengikuti Rapat Tingkat Menteri terkait Penanganan Pascabencana Erupsi Gunung Api Lewotobi.

“Bapak sudah mendapatkan informasi lebih lanjut?” tanya seorang wartawan. 

Menanggapi pertanyaan itu, Pratikno hanya tersenyum dan berseloroh, “Detailnya nanti di Kemenkes ya, kamu enggak tahu saya ini agak ngantuk dikit ya,” sambil tertawa.

Kemenkes sendiri berada di bawah koordinasi Kemenko PMK, yang juga membawahi beberapa kementerian lain, termasuk Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Sosial, serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dengan kata lain, meski kasus ini menimpa seorang balita, koordinasi penanganan tetap berada di level kementerian yang relevan.

RY adalah anak dari pasangan Udin (32) dan Endah (38). Ia pertama kali dibawa ke RSUD R Syamsudin SH pada 13 Juli 2025 dalam kondisi tidak sadarkan diri, dengan dugaan komplikasi akibat Tuberkulosis (TBC). Namun, selama perawatan, tim medis menemukan fakta mengejutkan: tubuh RY dipenuhi cacing.

Meski telah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, RY meninggal dunia pada 22 Juli 2025. Kasus ini kemudian menjadi viral setelah beredar video yang memperlihatkan tubuh balita tersebut dipenuhi cacing.