Game Roblox dan Minecraft Jadi Media Sosial bagi Gen Alpha

Game, Media Sosial, Roblox, Minecraft, Game Roblox dan Minecraft Jadi Media Sosial bagi Gen Alpha

Jika milenial tumbuh dengan Facebook, dan Gen Z menemukan panggungnya di TikTok, generasi Alpha, atau anak-anak yang lahir pada tahun 2010-2025 kini punya dunia digital sendiri.

Bukan hanya di media sosial konvensional, seperti Instagram, X, maupun TikTok. Melainkan di platform game seperti Roblox dan Minecraft.

Bagi Gen Alpha, dua platform tersebut bukan sekadar tempat bermain, melainkan juga ruang untuk bersosialisasi, berkreasi, sekaligus bereksplorasi. Begitulah kurang lebih hasil riset yang dilakukan oleh Newzoo, penyedia terkemuka data dan wawasan pasar game.

Dalam laporan Newzoo CI Games & Esports 2022, tercatat bahwa anak-anak yang masuk di rentang usia gen Alpha, semakin memanfaatkan game sebagai wadah interaksi sosial dan ekspresi diri, bukan semata hiburan.

Gen Alpha adalah sebutan bagi generasi yang lahir di rentang tahun 2010-2025. Gen Alpha merupakan generasi pertama yang sepenuhnya tumbuh di era ponsel pintar, media sosial, dan platform digital.

Karena itu, perilaku dan kebiasaan digital mereka berbeda dibanding Generasi Z maupun milenial.

Game, Media Sosial, Roblox, Minecraft, Game Roblox dan Minecraft Jadi Media Sosial bagi Gen Alpha

Gen Alpha lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain game

Menurut data Newzoo tersebut, sekitar 21 persen waktu luang Gen Alpha dihabiskan untuk bermain game. Angka tersebut lebih tinggi dibanding jenis media hiburan lain.

Berbeda dengan generasi sebelumnya yang kerap mengisi waktu dengan media sosial, Gen Alpha justru menjadikan game sebagai sumber hiburan, dan tempat untuk menghabiskan  waktu utama mereka.

Bukan tanpa alasan. Platform seperti Roblox dan Minecraft memberikan ruang yang memungkinkan anak-anak membangun dunia digital mereka sendiri, bersosialisasi dengan teman, hingga menghadiri kegiatan sepert konser atau acara virtual lainnya.

Pengalaman digital yang berbeda

Menariknya, cara anak-anak, khususnya Gen Alpha, dan cara orang dewasa memaknai pengalaman digital di dunia game ini ternyata berbeda.

Dirangkum KompasTekno dari GWI, Selasa (26/8/2025), studi Zeitgeist menemukan bahwa 82 persen gamer dewasa lebih nyaman tampil atau bermain sebagai diri mereka sendiri saat berada di dunia daring.

Sebaliknya, anak-anak justru lebih antusias memainkan peran lain: sekitar 29 persen mengaku senang bermain game sebagai sosok berbeda, dan angkanya meningkat hingga sepertiga di kalangan pengguna Roblox, dan Minecraft.

Hal ini tidak lepas dari fitur utama kedua platform tersebut yang memberi kebebasan berkreasi dan berekspresi.

Kekuatan besar Roblox dan Minecraft ada pada konten buatan pengguna (user-generated content/UGC). Di mana anak-anak bisa mendesain avatar, membuat rumah, kota, hingga dunia virtual sesuai imajinasi mereka.

Contohnya, seorang kidfluencer bernama Sofia LaBarbera, yang bahkan menjadikan Roblox sebagai latihan menuju cita-cita sebagai seorang arsitektur.

Ia telah membangun sebuah kota di game Bloxburg, lengkap dengan detail desain interior dan tata kota.

Tak heran, survei terbaru menunjukkan lebih dari separuh remaja pemain Minecraft dan Roblox menyebut diri mereka kreatif, dan siap berbagi ide di dunia digital.

Game, Media Sosial, Roblox, Minecraft, Game Roblox dan Minecraft Jadi Media Sosial bagi Gen Alpha

Gen Alpha lebih suka bermain game dengan menjadi orang lain

Jika media sosial tradisional kini semakin dipenuhi konten iklan atau promosi, anak-anak Gen Alpha lebih memilih hangout atau nongkrong secara virtual di dalam game.

Menurut laporan, 58 persen Gen Z dan Gen Alpha kerap berkumpul di dunia game meski tidak sedang aktif bermain.

Di Roblox, misalnya, pengguna harian menghabiskan rata-rata 2,4 jam per hari, serta mengirim lebih dari 2,5 miliar pesan chat tiap harinya.

Tak heran bila Roblox disebut sebagai salah satu ekosistem digital paling sosial di dunia.

Kesempatan bagi brand

Fenomena ini juga menarik perhatian sejumlah perusahaan besar. Nike, Vans, hingga berbagai brand hiburan kini gencar menghadirkan dunia virtual khusus di Roblox untuk menjangkau pasar dari generasi muda.

Data Newzoo menunjukkan, sekitar 57 persen Gen Z dan 59 persen Gen Alpha menemukan merek baru saat bermain game.

Bahkan, hampir setengah dari mereka mengaku pernah melakukan pembelian barang dari sebuah merek, setelah melihat rekomendasi dari streamer favorit mereka.

Artinya, platform seperti Roblox dan Minecraft tak lagi sekadar wadah hiburan, melainkan pintu baru bagi brand untuk membangun kedekatan sekaligus hubungan jangka panjang dengan konsumen masa depan.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!