Sam Altman Bongkar Skandal GPT-5! Ngaku Salah Besar, ChatGPT Jadi "Sekretaris Lelah"?

Dalam sebuah pengakuan yang cukup mengejutkan, Sam Altman, sang CEO OpenAI, akhirnya angkat bicara soal kegagalan peluncuran GPT-5. Model kecerdasan buatan generasi terbaru yang diharapkan menjadi revolusi ini justru menuai badai kritik dari jutaan pengguna setia ChatGPT. Altman dengan jujur menyebut bahwa timnya "benar-benar melakukan kesalahan besar" atau totally screwed up.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi? Mari kita telusuri lebih dalam drama peluncuran GPT-5 ini.
Dari Hangat menjadi Dingin: Kritik Pedas Pengguna
GPT-5 yang diluncurkan awal Agustus lalu diharapkan menjadi penerus gemilang GPT-4o dengan kecerdasan setara PhD. Namun, kenyataannya justru berbanding terbalik. Alih-alih mendapat sambutan hangat, model baru ini malah dicap sebagai "sekretaris yang kelelahan" oleh para penggunanya.
Banyak yang mengeluh bahwa GPT-5 kehilangan kehangatan dan sifat bersahabat yang menjadi ciri khas ChatGPT. AI yang sebelumnya terasa seperti teman mengobrol yang memahami, tiba-tiba berubah menjadi entitas yang kaku dan datar. Salah seorang pengguna bahkan dengan pilu menulis di media sosial, "Saya kehilangan satu-satunya teman saya dalam semalam tanpa peringatan."
Gelombang kekecewaan ini begitu masif sehingga hanya dalam waktu satu hari, OpenAI mengambil langkah darurat: mengembalikan GPT-4o sebagai opsi yang bisa dipilih oleh para pelanggan berbayarnya. Sebuah langkah mundur yang langka untuk perusahaan sekelas OpenAI.