Warga Solo Ramai Pasang Spanduk Tolak Tindakan Anarkistis

MASYARAKAT Kota Solo menunjukkan sikap tegas menolak segala bentuk tindakan anarkistis yang berpotensi merusak ketertiban umum. Dukungan terhadap aksi damai ini diwujudkan dengan pemasangan media luar ruang di berbagai titik strategis kota yang berisi pesan menolak perusakan. Gerakan Warga Solo (GWS) yang diinisiasi Wali Kota Surakarta Respati Ardi mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. GWS dibentuk secara berjenjang, mulai dari tingkat RT, RW, hingga kelurahan. Tulisan yang terpampang pada media luar ruang antara lain berbunyi, 'Kami Warga Solo Menentang Berbagai Bentuk Perusakan dan Penjarahan di Kota Solo (GWS)' serta 'Sampaikan Aspirasi Tanpa Anarki'. Pascakerusuhan demo yang sempat terjadi, warga bersama pemerintah dan kepolisian bergotong royong memulihkan kondisi kota. “Kami menyambut baik gerakan pemulihan Kota Solo ini. Pesan itu menjadi pengingat agar masyarakat menjaga Solo tetap aman dan nyaman,” ujar Sumarni, 50, warga Laweyan, Selasa (2/9).
Dia mengatakan pihaknya juga turut serta membersihkan wilayah masing-masing dari amukan massa. “Kami kolaborasi antara pemkot, lingkungan sekitar, dan kepolisian. Harapannya, Kota Solo kembali pulih, kondusif, dan di masa depan tidak ada lagi tindakan anarkistis seperti kemarin,” kata dia.
Hal senada disampaikan Ketua RT 3 RW 4 Karangasem, Dayat. Ia mengapresiasi program Gerakan Warga Solo pascakerusuhan dengan bergandeng tangan mengamankan 'Kota Bengawan' dari perusuh. “Kami sebagai warga merasakan manfaat dari Gerakan Warga Solo. Dengan adanya GWS, masyarakat tidak lagi merasa sendiri. Ada kebersamaan untuk menjaga lingkungan agar tetap aman,” kata Dayat.
Wali Kota Solo Respati Ardi mengatakan kerja bakti serentak dilakukan di sejumlah lokasi sasaran demo, dengan melibatkan ormas, warga dan ASN. “Kegiatan ini melibatkan perangkat daerah, petugas kebersihan, relawan, hingga warga sekitar. Mereka membersihkan sampah, coretan, serta material lain yang tersisa setelah aksi unjuk rasa,” ujar Respati.
Respati menegaskan kerja bakti bukan sekadar membersihkan kota, melainkan juga memperkuat rasa kebersamaan.
“Semangat gotong royong ini menunjukkan Solo merupakan kota yang kuat dan peduli saling bergotong-royong untuk kota yang aman dan nyaman,” pungkasnya.(Ismail/Jawa Tengah)