Ayam Goreng Widuran Solo Kembali Buka, Pasang Spanduk Besar Jualan Nonhalal

Rumah Makan Ayam Goreng Widuran Solo kembali buka dengan jualan nonhalal memasang spanduk besar di depan rumah makan, Jumat (20/6).
Ayam Goreng Widuran sebelumnya ditutup Wali Kota Solo Respati Ardi setelah ramai viral jualan produk halal, ternyata nonhalal Senin (26/5).
Pantauan Merahputih.com, rumah Makan Ayam Goreng Widuran di Jalan Sultan Syahrir No.71, Kelurahan Kepatihan Kulon, Kecamatan Jebres, Solo ini mulai buka pukul 07.00 WIB.
Sejumlah pembeli datang memesan makanan untuk makan di lokasi. Dan dibungkus dibawa pulang.
Ada yang berbeda pada Ayam Goreng Widuran kali ini, pemilik warung memasang spanduk yang baru dicetak dengan tulisan Nonhalal besar pada bagian bawah. Pada spanduk lama, tulisan Nonhalal hanya kecil dibagian tengah spanduk.
Salah satu pembeli, Astrika warga Jebres Solo mengaku sudah lama menunggu rumah makan Ayam Goreng buka.
“Sudah lama menanti dibuka. Iya langganan selama 5 tahun lebih,” ujar Astrika, Jumat (20/6).
Dikatakannya, Ayam Goreng Widuran memang terkenal enak. Biasanya membeli untuk makan keluarga di rumah dan oleh-oleh keluarga datang dari luar kota.
“Memang terkenal enak. Biasanya beli buat makan keluarga atau belikan keluarga luar kota yang datang Solo,” katanya.
Dia menambahkan awalnya hanya iseng lewat. Dan ternyata rumah makan buka.
“Saya beli dua ekor ayam kremes. Biasa saja (ramai-ramai nonhalal) karena saya non muslim. Jadi tak pengaruh (tetap beli),” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Solo Respati Ardi memperbolehkan Ayam Goreng Widuran kembali berjualan dengan catatan mencantumkan tulisan nonhalal.
Hal itu diputuskan usai Pemkot Solo menerima hasil uji Laboratorium Veteriner Boyolali oleh Dinas Peternakan Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispangtan) Solo, Rabu (4/6).
Dia mengatakan semua makanan yang ajukan untuk uji lab untuk mengetahui layak makan atau tidak.
Respati mengizinkan Ayam Goreng Widuran buka kembali namun dengan catatan wajib mencantumkan tulisan nonhalal.
“Pelaku usaha sudah mendeklarasikan ada nonhalal, yowes (ya sudah) itu,” ujar Respati. (Ismail/Jawa Tengah)