DPR Dorong Pemerintah Libatkan Peternak Kecil dalam Program Sapi Merah Putih

DPR Dorong Pemerintah Libatkan Peternak Kecil dalam Program Sapi Merah Putih

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas meluncurkan Program Sapi Merah Putih untuk memperkuat industri sapi perah nasional. Program ini berfokus pada peningkatan genetik sapi agar lebih produktif dan berdaya tahan.

Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Komarudin, menyambut baik inisiatif ini.

"Karena melihat tantangan industri peternakan sapi kita. Sehingga, saya sangat setuju perlu untuk dikembangkan. Terutama untuk mendukung program makan bergizi gratis yang sedang diimplementasikan sekarang,” ujar Putri dalam keterangannya, Kamis (4/9).

Menurut Puteri, produktivitas sapi perah di Indonesia masih sangat rendah, yakni rata-rata hanya 10-12 liter per ekor per hari.

Data Bappenas menunjukkan, secara global, produktivitas sapi Indonesia berada di peringkat ke-209.

Di sisi lain, konsumsi susu nasional terus meningkat hingga 4,5 juta ton per tahun, sementara produksi dalam negeri hanya mencapai 0,9 juta ton. Kondisi ini membuat Indonesia sangat bergantung pada impor susu.

Oleh karena itu, Puteri menekankan pentingnya pelibatan peternak kecil dalam program ini. Dengan demikian, perekonomian di tingkat desa di seluruh kabupaten/kota dapat terus bergerak.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri PPN/Bappenas, Rachmat Pambudy, menjelaskan bahwa Program Sapi Merah Putih adalah simbol kemajuan melalui perbaikan genetik yang dilakukan para ahli dengan dukungan teknologi dan pengetahuan.

“Ahli embrio transfer manusia, ahli embrio transfer hewan, bersatu, membuat contoh perbaikan genetik. Kalau ini bisa dilakukan ke seluruh tanaman dan ternak. Ini akan menjadi revolusi. Disitulah pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Lalu, bagaimana kita sebagai perencana nasional, bisa membuat orang seperti ini ada dimana-mana," jelas dia.

Puteri mendorong kolaborasi berbagai pihak untuk menyukseskan program ini.

Ia juga mengapresiasi program ini karena tidak didanai APBN, melainkan melibatkan partisipasi perbankan seperti Bank BRI, serta sinergi dengan IPB dan pihak swasta lainnya.

Oleh karena itu, ia mendorong Bappenas untuk segera membuat roadmap agar kolaborasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut