Sandro Tonali Terpikat Permainan Inter, Teringat AC Milan Era Pioli

Gelandang Newcastle, Sandro Tonali, terpikat dengan permainan Inter Milan. Ia pun teringat dengan AC Milan era Stefano Pioli yang menjuarai Liga Italia 2021-2022.
"Inter yang sekarang mengingatkan saya kepada Milan di era Pioli," demikian pernyataan Sandro Tonali dalam wawancara bersama Cronache di Spogliatoio.
Sebelum pindah ke Newcastle pada musim panas 2023 silam, Sandro Tonali menjadi bagian tim AC Milan racikan Stefano Pioli yang meraih gelar juara Liga Italia 2021-2022.
Kala itu, Milan yang bermodalkan talenta muda semodel Tonali, Theo Hernandez, Pierre Kalulu, dan Rafael Leao mampu mengalahkan Inter Milan dalam perburuan titel scudetto.
Gelar juara AC Milan dipastikan pada laga pamungkas Serie A 2021-2022 di markas Sasssuolo.
Kesuksesan Milan jadi kampiun Italia pada musim itu disebut Tonali tak lepas dari tangan dingin Pioli, pelatih asal Parma yang kini menukangi klub Arab Saudi, Al Nassr.
"Selain hebat secara taktik, dia sangat piawai dalam membangun tim," ujar Tonali soal Pioli, dilansir dari Calciomercato.
Pioli dinilai Tonali berjasa dalam membangun harmoni di ruang ganti AC Milan.
"Dialah yang menciptakan kebersamaan itu. Ketika ada pemain yang jarang bermain tetapi tetap datang ke lapangan dengan semangat dan bersorak di bangku cadangan untuk gol yang menjadikan skor 2-0, meski tahu mereka mungkin tidak akan masuk, itu bukan sesuatu yang biasa terjadi," ujar Tonali.
Menurut Tonali, harmoni AC Milan ketika menjuarai Liga Italia 2021-2022 ia temukan dalam skuad Inter Milan asuhan Simone Inzaghi saat ini.
Inter Milan asuhan Simone Inzaghi kini gagah memimpin klasemen Liga Italia 2024-2025 dengan torehan 67 angka dari 30 laga.
Di sisi lain, Milan kesulitan sejak Pioli pergi. Il Rossoneri (Si Merah-Hitam) yang musim ini sudah ditangani dua pelatih, sementara menduduki peringkat kesembilan.
"Karena mereka enak ditonton. Ada pemain seperti (Davide) Frattesi yang meskipun jarang bermain, tetapi ketika diberi kesempatan, ia tampil luar biasa, meninggalkan jejak di lapangan."
"Grup kami juga seperti itu. Tidak pernah ada masalah. Jika ada ketegangan atau pemain yang kurang puas, pelatih langsung menyelesaikannya. Pioli sangat ahli dalam mengelola tim dan memastikan semua pemain menikmatinya," tutur Tonali menjelaskan.
Apa yang terjadi kepada Frattesi di Inter saat ini mengingatkan Tonali kepada eks rekan setimnya semasa membela AC Milan, Ante Rebic.
"Ambil contoh Rebic. Dia tetap bahagia: saat melawan Juventus, dia masuk dan mencetak gol karena bermain tanpa beban."
"Bahkan setelah kekalahan telak, seperti 2-5 melawan Sassuolo atau 0-4 dari Lazio, Pioli entah bagaimana tetap bisa menjaga kekompakan tim."
"Dia menuntut banyak hal di lapangan, tetapi juga peduli dengan kehidupan pribadi pemain. Dia seperti seorang ayah. Saat saya mencetak gol melawan Lazio, dia sampai merobek celananya saat merayakannya."
Setelah menceritakan gol krusial di markas Lazio yang melapangkan jalan Milan menjuarai Liga Italia 2021-2022, Tonali kemudian mengisahkan momen dirinya dihukum oleh Pioli.
"Sebagian karena euforia, sebagian lagi mungkin karena usianya. Pernah suatu kali dia mencadangkan saya karena saya terlambat 40 menit setelah melewatkan sarapan dan rapat tim."
"Bangun pagi memang selalu menjadi masalah bagi saya dan akan selalu begitu," tutur pemain yang pernah membela Brescia tersebut.