BYD Tidak Gentar Denza D9 Kedatangan Pesaing dari Xpeng X9
Persaingan mobil premium di Indonesia diprediksi akan semakin panas. Pasalnya Xpeng siap meramaikan segmen tersebut.
Jenama asa Cina satu ini telah menyiapkan Xpeng X9 buat dipasarkan di Tanah Air. Bahkan peluncurannya tinggal menunggu waktu, yakni di 19 Juni 2025.
Menurut kabar beredar, mobil listrik tersebut bakal diniagakan mulai Rp 990 jutaan hingga termahal Rp 1,09 miliaran.
Tentu kehadiran Xpeng di Tanah Air menjadi tantangan tersendiri bagi para manufaktur yang sudah lebih dulu berjualan.

Seperti BYD Indonesia yang telah memasarkan electric vehicle (EV) premium, yakni Denza D9 sejak beberapa waktu lalu.
Apalagi kendaraan roda empat ramah lingkungan tersebut memiliki banderol Ro 950 jutaan on the road (OTR) Jakarta.
Oleh sebab itu BYD angkat bicara mengenai kehadiran mobil listrik Xpeng X9 untuk pasar premium.
“Tentu hal paling penting kita pelajari di Indonesia bukan soal membawa produk yang bagus dan harga murah,” ujar Luther T. Panjaitan, Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara belum lama ini.
Luther mengungkapkan bahwa para pabrikan harus bisa memenuhi semua ekspektasi pelanggan ketika ingin memasarkan produk baru.
Mulai dari proses pembelian, penggunaan hingga penjualan kembali. Semua harus dipenuhi oleh para manufaktur.
“Jadi mulai penjualan, standar kualitas, pelayanan diler serta jangkauan ke daerah-daerah tertentu itu semua bagian yang tidak bisa dipisahkan,” lanjut dia.
Kendati demikian, BYD Indonesia tetap menyambut positif kehadiran kompatriotnya di Indonesia. Sebab menurut mereka bakal membawa dampak baik bagi industri otomotif.
Terutama bagi masyarakat di dalam negeri. Mereka memiliki beragam pilihan ketika ingin memboyong mobil listrik premium.
“Semakin banyak produk bagus yang dibawa kita kian senang, karena semakin banyak pilihan,” tegas Luther.
BYD pun percaya diri Denza D9 bakal tetap mencuri perhatian banyak masyarakat meski dengan kehadiran Xpeng X9.

“Tetapi rasanya customer sekarang, khususnya premium sudah lebih smart. Mereka melihat keseluruhan, bukan dari produk tertentu atau harga semata,” pungkas dia.
Ia menjelaskan, kalau komitmen sebuah pabrikan turut menjadi salah satu pertimbangan pembeli EV di Indonesia.
“Keseriusan juga penting, contohnya dari sisi manufaktur dan insurance terhadap investasi jaringan,” Luther menutup perkataannya.