Apa Tanda-tanda Kelebihan Magnesium? Penderita Gangguan Ginjal Harus Lebih Hati-hati

Magnesium merupakan mineral penting yang berperan dalam berbagai fungsi tubuh, mulai dari menjaga kesehatan tulang, sistem saraf, hingga kerja jantung.
Namun, ketika kadar magnesium dalam darah terlalu tinggi—kondisi yang dikenal sebagai hipermagnesemia—hal ini bisa memicu masalah kesehatan serius, terutama bagi mereka yang mengalami gangguan fungsi ginjal.
Apa Itu Hipermagnesemia?
Hipermagnesemia adalah kondisi langka yang terjadi ketika kadar magnesium dalam darah melebihi batas normal. Biasanya, kondisi ini dialami oleh penderita gagal ginjal karena tubuh tidak mampu membuang kelebihan magnesium secara efisien.
Magnesium dalam tubuh berfungsi sebagai elektrolit, membawa muatan listrik ke seluruh tubuh, dan umumnya disimpan dalam tulang. Namun, jika terjadi penumpukan, keseimbangan tubuh bisa terganggu.
Lantas, apa tanda-tanda terlalu banyak Magnesium?
Gejala Kelebihan Magnesium
Tanda-tanda awal hipermagnesemia bisa terlihat dari:
- Mual dan muntah
- Kulit tampak kemerahan
- Sakit kepala
- Tekanan darah yang terlalu rendah (hipotensi)
- Gangguan neurologis
- Jika kadar magnesium terus meningkat, gejala bisa bertambah parah, mencakup:
- Masalah jantung
- Sesak napas
- Kelemahan otot
- Syok
- Bahkan koma jika tidak segera ditangani
Penyebab Utama
Mayoritas kasus hipermagnesemia ditemukan pada pasien gagal ginjal. Pada kondisi ini, mekanisme tubuh yang biasanya mengatur kadar magnesium terganggu. Ginjal yang tidak berfungsi optimal tak mampu membuang kelebihan mineral tersebut, sehingga magnesium menumpuk dalam darah.
Selain gagal ginjal, beberapa kondisi lain juga bisa memicu hipermagnesemia, seperti:
- Penyakit hati stadium akhir
- Terapi lithium
- Hipotiroidisme
- Penyakit Addison
- Sindrom susu-alkali
- Penggunaan obat-obatan tertentu (antasida atau pencahar berbasis magnesium)
- Hiperkalsemia
- Gangguan keturunan seperti hipokalsiurik familial
Kondisi ini juga bisa terjadi akibat overdosis dari obat pencahar atau suplemen yang mengandung magnesium.
Bagaimana Diagnosisnya?
Untuk memastikan seseorang mengalami hipermagnesemia, dibutuhkan tes darah. Menurut Medical News Today, kadar magnesium normal berada di angka 1,7–2,3 mg/dL. Jika melebihi angka tersebut:
- Di atas 2,3 mg/dL hingga 7 mg/dL bisa menimbulkan gejala ringan seperti mual dan muka memerah
- Antara 7–12 mg/dL bisa berdampak pada jantung dan paru-paru, termasuk kelelahan ekstrem dan tekanan darah rendah
- Di atas 12 mg/dL dapat menyebabkan kelumpuhan otot, hiperventilasi
- Di atas 15,6 mg/dL, risiko koma meningkat
Cara Mengatasi Hipermagnesemia
Langkah pertama untuk menangani hipermagnesemia adalah menghentikan konsumsi sumber magnesium berlebih, termasuk suplemen atau obat-obatan yang mengandung magnesium.
Untuk meredakan gejala yang muncul, dokter mungkin akan memberikan:
- Kalsium intravena untuk menstabilkan jantung dan tekanan darah
- Diuretik (obat untuk mempercepat pengeluaran urin) untuk membantu mengeluarkan magnesium
- Dialisis, khususnya bagi penderita gagal ginjal atau overdosis berat
Namun, meskipun sudah menjalani pengobatan, kadar magnesium bisa tetap tinggi dalam beberapa kasus. Oleh karena itu, pemantauan berkelanjutan sangat diperlukan.
Langkah Pencegahan
Bagi penderita penyakit ginjal, sebaiknya menghindari konsumsi obat bebas yang mengandung magnesium, seperti pencahar atau antasida. Pencegahan menjadi kunci agar hipermagnesemia tidak terjadi.
Manfaat Magnesium (Jika Dikonsumsi Sesuai Kebutuhan)
Magnesium memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Mengutip Healthshots, mineral ini:
- Membantu menjaga detak jantung tetap stabil
- Mengendurkan pembuluh darah
- Menurunkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung
- Membantu pembentukan tulang
- Mengurangi kram otot dan memperbaiki kualitas tidur
- Melancarkan sistem pencernaan
- Mengurangi gejala pramenstruasi (PMS), seperti kram dan nyeri payudara
Berapa Batas Aman Konsumsinya?
Berdasarkan rekomendasi dari National Institutes of Health (NIH):
- Pria dewasa: 400–420 mg magnesium per hari
- Wanita dewasa: 310–320 mg magnesium per hari
Jika dikonsumsi melebihi batas tersebut, terutama dalam bentuk suplemen atau infus, risiko kelebihan magnesium meningkat—terutama pada penderita gangguan ginjal.