Awas, Singkong Mengandung Racun Sianida Jika Dikonsumsi dengan Cara yang Salah

Singkong, singkong, cara mengolah singkong, racun pada singkong, Awas, Singkong Mengandung Racun Sianida Jika Dikonsumsi dengan Cara yang Salah

Singkong merupakan bahan makanan yang populer di banyak daerah, terutama karena sifatnya yang mengenyangkan dan mudah diolah.

Umbi ini dikenal sebagai sumber karbohidrat, kalori, dan berbagai vitamin serta mineral. Bahkan, daunnya pun kaya akan protein.

Namun di balik manfaatnya yang berlimpah, singkong menyimpan bahaya tersembunyi jika tidak diproses dengan benar, yaitu kandungan racun sianida alami yang terdapat dalam singkong mentah.

Kandungan racun dalam singkong

Singkong mentah mengandung senyawa yang dapat menghasilkan sianida, zat beracun yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia.

Racun ini berasal dari senyawa glikosida sianogenik yang secara alami terdapat di dalam singkong, terutama pada jenis singkong pahit.

Jika singkong dikonsumsi mentah atau dimasak secara tidak tepat, sianida aktif dapat menyebabkan sejumlah efek kesehatan serius, seperti:

  • Kelumpuhan kaki pada anak-anak
  • Gangguan tiroid akibat kadar yodium rendah
  • Risiko peningkatan gondok
  • Neuropati ataksis tropis (gangguan neurologis yang memengaruhi koordinasi gerak)
  • Keracunan akut yang bisa berujung fatal

Selain itu, singkong juga dapat menyerap polutan dari tanah tempat tumbuhnya, termasuk logam berat, pestisida, dan herbisida.

Hal ini membuat proses pencucian dan pengolahan menjadi semakin penting untuk memastikan keamanannya saat dikonsumsi.

Cara aman mengolah singkong

Untuk mencegah keracunan sianida, penting untuk mengolah singkong dengan cara yang benar. Berikut ini panduan aman dalam mengolah singkong:

Singkong, singkong, cara mengolah singkong, racun pada singkong, Awas, Singkong Mengandung Racun Sianida Jika Dikonsumsi dengan Cara yang Salah

Ilustrasi umbi singkong

  1. Kupas kulit singkong secara menyeluruh, karena kandungan racun banyak terdapat di bagian kulit luar.
  2. Potong-potong singkong menjadi beberapa bagian agar permukaan lebih luas dan mempermudah pengeluaran racun.
  3. Rendam singkong dalam air selama beberapa jam, bahkan bisa sampai 4–6 hari untuk jenis singkong manis. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan sebagian besar senyawa penghasil sianida.
  4. Untuk singkong pahit, proses perendaman harus disertai dengan pemarutan atau penumbukan terlebih dahulu, karena jenis ini memiliki kadar sianida yang jauh lebih tinggi.
  5. Rebus singkong hingga empuk lalu buang air rebusannya. Jangan menggunakan air rebusan untuk keperluan masak lain.
  6. Masak hingga matang sempurna karena panas membantu menghancurkan senyawa beracun yang tersisa.

Selama proses ini dilakukan dengan benar, singkong bisa menjadi makanan yang aman dan bergizi.

Untuk mengatasi masalah ini dalam jangka panjang, para ilmuwan kini tengah meneliti struktur genetik singkong.

Harapannya, akan lahir varietas singkong unggul yang tidak hanya lebih bernutrisi, tetapi juga lebih rendah kandungan sianidanya dan lebih tahan terhadap penyakit.