Harga Harley-Davidson Tidak Turun, Meski Tarif Impor AS 0 Persen

Di tengah sorotan publik terhadap kebijakan tarif impor 0 persen dari Amerika Serikat ke Indonesia, banyak yang berharap harga motor-motor premium asal Negeri Paman Sam ikut mengalami penurunan signifikan.
Salah satu merek yang banyak dibicarakan adalah Harley-Davidson, produk kendaraan roda dua yang dikenal dengan banderol miliaran rupiah.
Namun ternyata, harapan tersebut harus ditepis. Menurut Irvino Edwardly, Sales & Marketing Director PT JLM Auto selaku importir dan distributor resmi Harley-Davidson di Indonesia, kebijakan tarif baru dari AS tidak berdampak pada harga jual Harley-Davidson di Tanah Air.
Davidson Street Glide Ultra
“Untuk berkaitan hal ini, hampir semua produk motor Harley-Davidson saat ini sudah diimpor dari pabrik Harley-Davidson yang berada di Thailand, dengan fasilitas free trade AFTA Agreement. Sehingga tidak akan ada impact dari sisi harga,” ujar Irvino, kepada Kompas.com (17/7/2025).
Dengan kata lain, Harley-Davidson keluaran baru yang dipasarkan di Indonesia bukan lagi diimpor langsung dari Amerika Serikat, melainkan dari fasilitas produksi Harley-Davidson di Thailand.
Negara tersebut masuk dalam skema AFTA (ASEAN Free Trade Area) yang sudah memberikan pembebasan bea masuk jauh sebelum kebijakan resiprokal AS-Indonesia diberlakukan.
“(Harga Harley-Davidson saat ini) mulai Rp 522 juta off the road. Untuk yang motor biasa sampai sekitar Rp 1,3 miliar off the road,” ucap Irvino.
Berkat skema AFTA, sebetulnya harga tersebut sudah mencerminkan struktur biaya yang efisien dari sisi logistik dan tarif.
Dengan demikian, bagi para penggemar motor besar yang berharap harga Harley akan ikut terkoreksi seperti potensi Tesla atau Jeep, sepertinya harus menunda ekspektasi.
Pasalnya, dampak kebijakan tarif nol persen dari AS tak menyentuh Harley-Davidson yang berbasis produksi di kawasan ASEAN.