Obat Diproduksi TNI Bakal Dijual di Koperasi Merah Putih

Obat Diproduksi TNI Bakal Dijual di Koperasi Merah Putih

Pemerintah mengklaim sebanyak 80.081 Koperasi Desa/ Kelurahan telah resmi terbentuk di seluruh Indonesia, 108 di antaranya sudah siap beroperasi.

Kopdes Merah Putih akan menyediakan berbagai jenis usaha sesuai dengan kebutuhan terutama dalam hal pangan.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, obat-obatan yang akan diproduksi masal oleh TNI akan disalurkan ke Koperasi Merah Putih. Agar obat-obatan tersebut dapat disebarkan dengan tepat sasaran dan dijual dengan harga murah.

Sjafrie menegaskan, TNI juga sudah memproduksi obat-obatan untuk kebutuhan masyarakat.

"Teman-teman, kemarin kita juga sudah mulai bekerja memasukkan obat-obatan farmasi kita, produksi kita di gerai-gerai apotik di Koperasi Merah Putih," kata Sjafrie saat ditemui di kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Selasa.

Ia memaparkan, berkat kerja sama dengan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM), Kemhan mendapatkan lampu hijau untuk memproduksi obat dalam jumlah besar untuk masyarakat.

Dalam proses pembuatannya, Kemhan akan melibatkan laboratorium farmasi yang berada di bawah naungan TNI AD, TNI AL dan TNI AU. Laboratorium itu umumnya digunakan untuk memproduksi kebutuhan medis prajurit.

"Kita konsolidasikan menjadi satu farmasi pertahanan negara yang memproduksi obat," kata Sjafrie.

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengaku pihaknya akan mengawasi proses pembuatan obat agar sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

TNI merupakan mitra yang tepat dalam membuat obat karena kualitas hasil produksinya telah teruji dengan baik.

Ikrar mengaku BPOM sangat terbantu dari segi jumlah sumber daya manusia yang memproduksi obat. Dengan bantuan TNI yang mempunyai personel banyak, Ikrar yakin kebutuhan obat di seluruh wilayah akan terpenuhi. (*)