Gerindra Jamin Koperasi Merah Putih akan Jadi Kunci Utama Desa Bakal Sejahtera

Gerindra Jamin Koperasi Merah Putih akan Jadi Kunci Utama Desa Bakal Sejahtera

Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Budisatrio Djiwandono, secara tegas mendukung program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kopkel) Merah Putih yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (21/7). Program yang melibatkan lebih dari 80.000 koperasi ini dianggap sebagai perwujudan nyata ekonomi Pancasila.

Menurut Budisatrio, inisiatif ini merefleksikan visi besar Presiden Prabowo untuk mencapai pemerataan ekonomi dengan membangun perekonomian mulai dari tingkat desa. Hal ini mencakup pembukaan akses pasar, pembiayaan, pemenuhan kebutuhan pokok, hingga penyediaan infrastruktur dasar.

“Koperasi merupakan jawaban atas masalah ketimpangan struktural yang selama ini menghambat kemajuan desa. Warga desa dapat berhimpun untuk menerapkan sistem perekonomian dengan asas gotong royong dan kekeluargaan yang hasilnya dinikmati oleh seluruh anggota koperasi," ujar Budisatrio, Selasa (22/7).

Program Kopdes/Kopkel Merah Putih merupakan langkah konkret memperkuat ekonomi desa. Tujuannya adalah memastikan masyarakat desa memiliki akses langsung ke pasar, pembiayaan, serta infrastruktur logistik dan kebutuhan dasar.

Koperasi juga dipandang sebagai jawaban atas masalah ekonomi struktural di desa, seperti rantai pasok yang tidak efisien, harga komoditas yang mahal, serta ketergantungan pada tengkulak dan pinjaman ilegal akibat terbatasnya akses ke lembaga keuangan formal.

"Selama ini, petani, nelayan, dan pelaku usaha di desa sering dirugikan karena sistem rantai pasok yang tidak berpihak pada produsen kecil," jelas Budisatrio.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Kopdes Merah Putih dirancang untuk menyerap dan mengakomodasi komoditas dari pedesaan, sekaligus menyediakan akses mendasar untuk menopang dan mendorong aktivitas ekonomi lokal.

Model Kopdes/Kopkel Merah Putih terdiri dari tujuh unit usaha inti yakni toko sembako, klinik desa, apotek, cold storage, layanan simpan pinjam, unit logistik, dan kantor koperasi. Semua unit ini terhubung langsung dengan BUMN strategis seperti BULOG, Pertamina, Biofarma, dan Pupuk Indonesia.

Dengan sistem terintegrasi ini, diharapkan warga desa tidak lagi bergantung pada perantara yang merugikan. Mereka dapat mengakses kebutuhan pokok dan menjual hasil panen dengan harga yang layak.

"Koperasi Desa Merah Putih bukan sekadar unit usaha, tetapi wadah utama untuk membuat desa kita naik kelas, sejahtera, dan makmur. Ini merupakan wujud kehadiran negara dalam memperbaiki ketimpangan," tegas Budisatrio, seraya menginstruksikan seluruh anggota Fraksi Gerindra DPR RI untuk mengawal dan menyukseskan program ini.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meluncurkan 80.000 unit Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih di Desa Bentangan, Wonosari, Klaten, Jawa Tengah, pada Senin (21/7).

Dalam sambutannya, Prabowo menekankan bahwa peluncuran ini bertujuan memangkas rantai distribusi yang panjang dan membantu memenuhi kebutuhan petani, peternak, serta nelayan.

Koperasi-koperasi ini akan memiliki beragam unit usaha, termasuk gerai sembako, LPG, pupuk bersubsidi, klinik dan apotek desa, pergudangan, logistik, hingga unit simpan pinjam. Selain itu, mereka juga didorong untuk mengembangkan bisnis sesuai potensi desa masing-masing.

Pemerintah optimistis koperasi berpotensi menjadi offtaker dari seluruh produk masyarakat desa. Selain unit yang telah terbentuk, pemerintah juga menyiapkan 108 koperasi percontohan sebagai model bagi desa lain. Mulai 22 Juli 2025, koperasi percontohan ini dapat mengakses pembiayaan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank-bank Himbara.