Tempe Goreng Jadi Keras Saat Sudah Dingin, Ini Cara Menghindarinya

Tempe goreng tepung memang jadi salah satu camilan favorit sejuta umat di Indonesia.
Rasanya gurih, teksturnya renyah, dan cocok disantap kapan saja. Tapi siapa sangka, banyak yang kecewa ketika tempe goreng yang awalnya renyah berubah jadi keras begitu dingin.
Ternyata, penyebab utamanya bukan pada tempenya, melainkan pada jenis dan takaran tepung yang digunakan!
Jangan terlalu banyak tepung beras
Tepung beras memang dikenal mampu memberikan tekstur renyah pada gorengan. Namun, jika digunakan secara berlebihan, hasilnya bisa sebaliknya: tempe goreng jadi keras dan alot setelah dingin.
Solusi: Campuran tepung yang tepat
Agar tempe goreng tetap renyah di luar dan empuk di dalam meskipun sudah tidak hangat, gunakan perbandingan tepung berikut:
Ilustrasi tepung beras ketan, biasa dipakai untuk bikin jajanan pasar.
- 75 persen tepung terigu
- 25 persen tepung beras
Perpaduan ini akan menghasilkan lapisan luar yang ringan dan garing, tetapi tidak membuat bagian dalam tempe menjadi keras.
Sebagai tambahan, masukkan sedikit baking powder double acting ke dalam campuran tepung.
Baking powder ini akan menciptakan gelembung udara saat menggoreng, sehingga teksturnya lebih ringan dan tidak padat.
Adonan jangan terlalu kental
Tekstur adonan pencelup juga tak kalah penting. Jangan buat adonan terlalu kental, karena bisa menghasilkan lapisan tepung yang tebal dan keras.
Sebaliknya, adonan yang terlalu encer tidak akan menempel dengan baik pada tempe. Carilah konsistensi yang sedang—tidak terlalu cair dan tidak terlalu pekat.
Gunakan air es, bukan telur
alih menggunakan telur untuk mencairkan adonan, lebih baik gunakan air es. Ini adalah trik dapur yang sering digunakan oleh para pedagang gorengan.
ilustrasi minum air dingin atau air es disebut sebabkan penyakit batuk dan pilek.
Air es menjaga suhu adonan tetap rendah saat digoreng, sehingga lapisan luar lebih garing dan tahan lama.
Penggunaan telur justru bisa membuat gorengan lebih cepat melempem, apalagi setelah beberapa saat didiamkan.
Sajikan selagi hangat
Walaupun semua trik di atas sudah diterapkan, satu hal tetap berlaku: tempe goreng paling nikmat saat masih hangat. Kerenyahannya terasa maksimal, aromanya menggoda, dan teksturnya sempurna di setiap gigitan.