Melawan Arus dan Terobos Lampu Merah Jadi Pemicu Utama Kemacetan

Kemacetan di Jakarta kerap dianggap sebagai masalah klasik yang sulit diatasi.
Namun, bukan hanya volume kendaraan yang tinggi, perilaku pengendara di jalan juga turut memperparah situasi.
Mulai dari melawan arus, berhenti sembarangan, hingga menerobos lampu merah masih sering ditemui di berbagai titik rawan macet.
Menurut Victor Assani, Ketua Bidang Road Safety and Motorsport Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), perilaku pengendara yang tidak disiplin justru memperburuk kepadatan lalu lintas.
“Ketika satu pengendara nekat melawan arus, efeknya bisa berantai. Kendaraan lain terpaksa melambat, ruang jalan semakin sempit, dan akhirnya menimbulkan kemacetan lebih parah,” kata Victor kepada Kompas.com, Kamis (21/8/2025).
Jalan TB Simatupang macet parah, laju kendaraan hanya 3-8 Km/Jam di depan Taman Kebagusan
Ia menambahkan, pelanggaran lain seperti menerobos lampu merah juga berpotensi memicu tabrakan beruntun.
Situasi itu tidak hanya berbahaya bagi keselamatan, tapi juga menghambat kelancaran arus kendaraan secara keseluruhan.
Victor menekankan pentingnya kesabaran dan disiplin di jalan. Menurutnya, setiap pengendara perlu menyadari bahwa terburu-buru dan melanggar aturan justru akan merugikan diri sendiri maupun orang lain.
“Kalau semua bisa tertib, lalu lintas sebenarnya bisa lebih lancar meski jumlah kendaraan banyak,” ujarnya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!